> >

Dinilai Berisiko, Kemenhub Harap Masyarakat Tak Mudik Pakai Sepeda Motor

Peristiwa | 20 April 2022, 02:00 WIB
Foto ilustrasi. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerankan pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor karena lebih berisiko. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap jumlah pemudik dengan sepeda motor bisa dikurangi pada momen mudik lebaran 2022.

Pernyataan ini sebagaimana disampaikan Juru bicara Kemenhub Adita Irawati dalam Webinar Mudik Aman Mudik Sehat FMB9, Senin (18/4/2022).

Menurut Adita, alasan tidak disarankannya mudik menggunakan sepeda motor yaitu karena sangat berisiko mulai dari aspek keselamatan hingga faktor cuaca.

"Kami memastikan pemudik yang menggunakan sepeda motor dikurangi, kalau bisa jangan. Karena pemudik roda dua ini aspek keselamatannya berisiko, belum lagi cuaca saat ini," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.

Selain itu, pada tahun ini, pihak Kemenhub telah menyediakan program mudik gratis untuk beberapa lokasi tujuan, mulai dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur.

Pihaknya pun mengimbau agar para pemudik dapat menikmati layanan mudik gratis pemerintah, baik lewat bus atau kapal laut.

Baca Juga: Diutamakan bagi Warga Ber-KTP Ibu Kota, Ini Cara Ikut Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta

"Jadi nikmati program mudik gratis. Ini adalah tanggung jawab kita bersama khususnya kami di pemerintahan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik," ucap Adita.

Terkait itu, Kemenhub juga akan terus memastikan sektor transportasi siap melayani masyarakat pada masa mudik Lebaran 2022 mulai dari aspek kesehatan hingga keselamatan.

Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan mengecek langsung dan menginspeksi keselamatan atau ramp check kepada operator angkutan umum.

Kondisi kesehatan awak transportasi juga dicek, dan harus dalam kondisi prima. Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sektor darat paling krusial untuk ditangani selama mudik Lebaran 2022.

Dari perkiraan total, terdapat 85,5 juta orang yang akan mudik, Sebanyak 47 persen di antaranya menggunakan jalur darat, baik memakai kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus.

Lebih lanjut, diprediksi pula pemudik dari Jabodetabek akan sebanyak 14,3 juta orang atau meningkat 46 persen dibanding periode sebelum pandemi Covid-19 alias tahun 2019.

"Kemenhub menyiapkan cadangan alat transportasi, jangan sampai nanti overcapacity dan banyak masyarakat tak terlayani," ucap Adita.

Baca Juga: Anggota Komisi V: Pemerintah Harus Pastikan Tak Terjadi Kenaikan Harga Tiket Angkutan Mudik

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU