Ini Alasan La Nyalla Sebut Big Data Luhut Bohong
Politik | 15 April 2022, 05:05 WIBEvello menemukan bahwa percakapan mengenai pemilu ternyata hanya melibatkan 693.289 akun di Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok.
“Itu pun, yang joy, artinya kegembiraannya tinggi itu hanya 28 persen,” lanjutnya.
Baca Juga: Datang ke UI, Luhut Didemo Mahasiswa Ditanyai Soal Big Data
Evello juga menganalisa respons publik mengenai pembicaraan penundaan Pemilu 2024. Rudianto menjelaskan bahwa 93 persen publik melihat bahwa wacana tersebut hanya untuk kepentingan partai politik.
“Kemudian 79 persen ini pasti pemerintah, 74 persen meyakini ini pasti berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu.”
Kemudian pada analisis tentative, Rudianto mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Luhut tidak diyakini oleh publik.
“Jadi dengan kata lain, 110 juta big data yang disampaikan oleh Menkomarves ini, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD RI tadi, tidak mendapatkan respons yang baik dari publik, bahkan tidak mendapat dukungan oleh publik,” tegasnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV