DPR Heran Face Recognition Polisi Bisa Salah Deteksi Wajah Terduga Pelaku Pengeroyokan Ade Armando
Hukum | 14 April 2022, 16:31 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Polda Metro Jaya memastikan Abdul Manaf tidak ikut dalam aksi pengeroyokan Ade Armando saat demo di depan gedung DPR pada 11 April 2022.
Sebelumnya, wajah dan nama Abdul Manaf dirilis Polda Metro Jaya sebagai terduga pelaku pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Belakangan setelah pemeriksaan Abdul Manaf di Karawang, Jawa Barat diketahui, Abdul ternyata tidak terlibat dalam pengeroyokan.
Baca Juga: Selain Abdul Latip, Polisi Tangkap Dua Tersangka Baru Pengeroyok Ade Armando
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto merasa heran dengan adanya kejanggalan tersebut. Sebab, dirinya dahulu pernah ditunjukkan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kalau alat face recognition atau alat pengenal wajah yang dimilikinya merupakan alat deteksi yang canggih.
"Kalau ada kekeliruan, jangan-jangan ini ada something wrong. Ada sesuatu yang keliru itu apa? Orang alatnya sudah canggih kok. Retina saja kena kok," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
"Saya juga nyoba. Saya telpon staf saya untuk ke depan gerbang. Dicek itu, langsung ketahuan itu ajudan saya, alamatnya dimana, bahkan rekening banknya pun ketahuan. Sudah canggih. Polisi kita sudah canggih," urainya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, kesalahan dalam deteksi Abdul Manaf terjadi pada face recognition milik Polda Metro Jaya.
Sistem itu menganalisa terduga pelaku pengeroyokan Ade Armando yang menggunakan topi mengarah ke nama Abdul Manaf.
Baca Juga: Ade Armando Dikeroyok Massa, Mahfud MD Langsung Telepon Kapolda Metro: Cari Pelakunya, Harus Bisa
Menurut Zulpan, saat proses analisis, tingkat akurasi terhadap pelaku bertopi tidak 100 persen, sehingga memunculkan nama Abdul Manaf.
"Memang dari face recognition yang kita miliki, tingkat kecocokan itu terhadap Abdul Manaf ini 70 persen. Karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi, sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen. Jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku," ujar Zulpan, Rabu (13/4) kemarin.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV