> >

Akhirnya Terungkap, Koordinator BEM SI Bongkar Strategi dan Alasan Perubahan Titik Aksi 11 April

Sosial | 13 April 2022, 23:07 WIB
Koordinator BEM SI Kaharuddin, membeberkan alasan perubahan lokasi aksi unjuk rasa pada 11 April 2022 lalu, dari Istana Negara ke Gedung DPR. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharuddin membeberkan alasan perubahan lokasi aksi unjuk rasa pada 11 April 2022 lalu, dari semula Istana Negara berubah ke Gedung DPR RI.

Menurut Kaharuddin, pada 7 April pihaknya melakukan konsolidasi offline, tapi tidak berjalan lancar kondisi tidak mendukung. Pasalnya, saat itu banyak pihak di luar mahasiswa yang hadir.

“Banyak yang hadir di luar mahasiswa dan kita tidak mengenali,” tuturnya dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (13/4/2022) malam.

Sehingga, pihaknya menyepakati untuk melakukan konsolidasi secara online.

“Besoknya kita sepakati bahwa titik aksi di DPR, karena kita membaca saat ini pertama kondisi keamanan massa aksi, jangan sampai kita mengorbankan massa aksi sementara substansi dari tuntutan tidak tersampaikan.”

Kaharuddin menjelaskan, awalnya mahasiswa akan melaksanakan aksi di Istana Negara.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demo, Tolak 3 Periode Jabatan Presiden

Tapi, saat itu mahasiswa melihat bahwa gerakan ini menjadi sorotan sejumlah pihak, baik dari pemerintah maupun oposisi.

“Gerakan mahasiswa ini menjadi atensi, baik dari pemerintah maupun oposisi, sehingga jangan sampai gerakan ini ditunggangi oleh kelompok mana pun,” lanjut dia.

Para mahasiswa pun mengatur strategi dan mengubah rencana titik lokasi aksi dari Istana Negara ke Gedung DPR, tanpa mengumumkannya.

“Memang strategi dari kawan-kawan pada waktu itu tidak mengumumkan titik aksi kita di DPR RI, tapi masih di Istana, agar tidak terbaca gerakan mahasiswa ini.”

“Kenapa kita melakukan di DPR RI, agar menyadarkan wakil rakyat di sana untuk lebih tegas mengotrol dan mengawasi kebijakan pemerintah,” tutur Kaharuddin.

Perubahan lokasi titik aksi, kata Kaharuddin, sudah disepakati sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Pemilu tetap akan digelar pada 14 Februari 2024.

Ia menegaskan, tuntutan mereka bukan hanya mendesak dan menuntut presiden untuk bersikap tegas dan menyatakan pernyataan sikap menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Demo, Ajukan Sejumlah Tuntutan

“Kan masih banyak tuntutan kita yang lain, sehingga kita ke DPR RI, satu peluru dua target, eksekutif dan legislatif.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: