Jadi Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda: Saya Merasa Terhormat
Indonesia update | 31 Maret 2022, 19:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menunjuk Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia.
Penunjukan aktris sekaligus penyanyi muda itu disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam konferensi pers, Kamis (31/3/2022).
Saat memberikan sambutan, Maudy mengaku sangat terhormat dengan pemberian tugas kepadanya sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia.
"Saya merasa terhormat dipercaya menjalankan tugas menyebarkan informasi terkait Presidensi G20 Indonesia," kata Maudy, melansir Kompas.com, Kamis.
Baca Juga: Gibran Pastikan Pertemuan G20 di Solo Berjalan sesuai Jadwal meski Ada Penemuan Benda Mirip Bom
Menurut Maudy, Presidensi G20 Indonesia merupakan satu momen penting nan bersejarah yang dampaknya akan terasa secara global.
"Ini kesempatan Indonesia, mendorong dunia untuk pulih dan bersama-sama atasi tantangan ekonomi global. Makanya, tugas sejarah ini harus disambut sukacita dan optimisme," ujar lulusan Universitas Oxford, Inggris itu.
"(Oleh sebab itu) saya ingin sekali terlibat dalam momen bersejarah ini karena momentumnya hanya ada 20 tahun sekali. Kalau kita tidak terlibat sekarang, kapan lagi?" imbuhnya.
Perempuan berusia 27 tahun itu pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut menyambut dan ambil bagian dalam menyukseskan gelaran Presidensi G20 Indonesia.
Baca Juga: Delegasi G20 Bakal Kunjungi Destinasi Wisata di Solo, Mana Saja?
Seperti yang telah diketahui bersama, tahun ini Indonesia mendapat kesempatan menjadi Presidensi G20 dan memimpin pembahasan tentang skenario penyelamatan dunia dari pandemi Covid-19.
Presidensi G20 Indonesia pun mengangkat tema yang selaras dengan tujuan itu, yakni 'Recover Together, Recover Stronger'.
Lebih lanjut, Presidensi G20 Indonesia bakal membahas tiga isu prioritas meliputi penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Ketiga isu tersebut akan dibahas oleh 19 negara besar dunia dan satu organisasi antarpemerintahan di Eropa (Uni Eropa) selama setahun penuh, sejak 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com