KSAU: Kekuatan Udara akan Terus Berevolusi dan Menjadi Penentu Pertempuran Masa Depan
Berita utama | 30 Maret 2022, 15:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, air power atau kekuatan udara masih menjadi penentu pertempuran di masa depan.
Untuk itu, kekuatan udara akan terus berevolusi seiring berjalannya waktu.
Demikian Marsekal Fadjar Prasetyo dalam keterangannya pada seminar memperingati HUT ke-76 TNI AU di Halim Perdanakusuma sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jakarta, Rabu (30/3/2022).
“Kita dapat menyimpulkan bahwa air power adalah kekuatan yang masih dan akan terus berevolusi, sekaligus menjadi penentu dalam pertempuran masa depan,” kata Fadjar.
Baca Juga: KSAU: Perang Rusia-Ukraina Ternyata Berdampak pada Alutsista TNI
Fadjar menceritakan evolusi dunia dirgantara terjadi pada awal abad ke-20 yang diprakarsai oleh Wirght bersaudara, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright.
Keduanya merancang pesawat kayu berbalut kain. Hingga kemudian dalam perkembangannya pesawat terus menjadi modern berteknologi mutakhir dan kemampuan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Bahkan ke depan, Fadjar memprediksi, peperangan generasi kelima akan lebih banyak menggunakan cyberattack atau serangan siber yang memanfaatkan teknologi terbaru seperti artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan autonomous systems atau sekelompok network yang berada di bawah satu kontrol kepengurusan.
Selain itu, peperangan generasi kelima juga akan melibatkan elemen network-centric thinking (pemikiran jaringan sentris), combat cloud constructs (pembangunan maya pertempuran), multi-domain battle (perang multi-domain), serta fusion warfare (perang fusi).
Baca Juga: Mantan KSAU Ingatkan Prabowo Masalah Wilayah Udara Lebih Urgen daripada Borong Pesawat Tempur
Menurut Fadjar, elemen-elemen tersebut akan menjadi kapabilitas atau atribut baru dalam kompetisi keunggulan militer.
“Oleh karena itu, TNI Angkatan Udara harus menyikapi tantangan masa depan tersebut dengan membangun kekuatan udara yang mampu mendayagunakan integrasi data dan konektivitas,” tegas Fadjar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menegaskan perlunya adanya pengembangan karakteristik teknologi dalam peperangan generasi kelima.
Menurutnya, teknologi tersebut harus dilakukan secara simultan sebab sistem yang dikembangkan harus dilakukan secara menyeluruh.
“Karakteristik perang generasi kelima itu tidak mengandalkan platform atau satu alat tapi mengembangkan sistem integrasi lintas matra dan juga lintas domain,” ungkap Andi.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV