> >

Pembaca Kompas Bantu Wujudkan Harapan Warga Dapatkan Air Bersih

Berita utama | 30 Maret 2022, 00:45 WIB
Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka (kedua dari kanan) bersalaman dengan warga dalam peresmian program pembangunan sambungan pipa air bersih di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). (Sumber: Kompas/Nino Citra Anugrahanto)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Harapan warga Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah untuk mendapatkan air bersih yang mengalir langsung ke leding rumah, akhirnya menjadi kenyataan.

Harapan itu terwujud setelah rampungnya pemasangan perpanjangan jaringan pipa air bersih. Pemasangan ini adalah hasil kerja sama sejak akhir 2021 antara Kelompok Swadaya Masyarakat Mojo Waras dengan Pembaca Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK).

Peresmian Pembangunan Sambungan Air Minum Perpipaan di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini diselenggarakan pada Senin (28/3/2022). 

Sebelum perpanjangan jaringan pipa tersebut, warga harus memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli air menggunakan jeriken. Setelah pemasangan jaringan pipa, kini air langsung bisa dialirkan menuju ke masing-masing rumah warga.

Baca Juga: Kompas Gramedia dan BIN Gelar Vaksinasi di Lingkungan Kantor KG

Dana dari pembaca Kompas yang terkumpul sebesar Rp87 juta. Dana tersebut digunakan untuk memperluas jaringan pipa air bersih yang dipasok dari Perumda Air Minum Toya Wening, Surakarta.

Sebelumnya jaringan pipa hanya mampu menjangkau 40 rumah. Namun setelah pemasangan, kini sebanyak 82 rumah bisa dialiri air bersih.

Rumah-rumah tersebut berada di RT 001 RW 003 dan RT 009 RW 002, Kelurahan Mojo.

“Dengan kerja sama ini, kami bisa menambah menjadi 42 SR (sambungan rumah). Jadi, total sekarang ada 82 SR,” ungkap Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Mojo Waras Mursiyono.

Baca Juga: YDKK Rehabilitasi Gedung SDN 04 Mekatta yang Terdampak Gempa Majene Magnitudo 6,2

Mursiyono juga menambahkan, dana yang diberikan dikelola dengan sistem dana bergulir. Artinya, tidak semua dana dihibahkan begitu saja.

Ada subsidi yang bisa diberikan kepada warga tidak mampu untuk membuat sambungan pipa hingga ke rumah mereka.

Menurut rencana, hasil dana bergulir akan dimanfaatkan kembali kelak guna membangun fasilitas sanitasi.

Keberadaan sambungan air minum, lanjut Mursiyono, menjadi hal yang sangat penting. Sebab, sudah bertahun-tahun warga hidup tanpa saluran air bersih.

Baca Juga: Program "Manunggal Air" Oleh TNI AD, Solusi Krisis Air Bersih di Seluruh Negeri

Mursiyono mengenang, setidaknya 20 tahun lalu, warga mengandalkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Namun, lambat laun, air dari sumur berubah kotor.

”Warnanya sangat keruh. Airnya juga berbau. Jadi tidak bisa dikonsumsi. Lima tahun terakhir, kurang lebih, warga mengandalkan air bersih dengan membeli dari tukang air. Mereka membeli lewat jeriken-jeriken itu,” kata Mursiyono.

Istiyani Sari (35), warga RT 002 RW 009, mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, semua kebutuhan rumah tangganya dipenuhi dengan air yang dibeli menggunakan jeriken.

Harganya Rp2.000 per jeriken. Ia membeli air jeriken setiap hari untuk keperluan memasak. Dengan adanya sambungan air, ia merasa sangat terbantu.

Hanya dengan Rp8.000 per bulan, air yang mengalir dari ledingnya digunakan untuk mencuci, memasak dan berbagai keperluan lainnya.

”Kalau dulu, air dari sumur tidak bisa dikonsumsi. Airnya berbau seperti besi berkarat. Untuk mencuci baju pun, kadang-kadang tersisa noda kekuningan buat baju putih. Jadi, senang sekali rasanya air minum sudah bisa mengalir sampai rumah,” ungkap Sari.

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka mengungkapkan, penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk lain pemanfaatan dana donasi dari pembaca Kompas.

Biasanya, dana donasi hanya diarahkan untuk membantu kedaruratan sewaktu terjadi bencana alam. Kini, pemanfaatan dana dikembangkan dalam bentuk kegiatan lain yang misinya juga sama-sama memperbaiki kehidupan masyarakat.

”Ternyata, di sini masih ada kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. Lalu, ada masyarakat yang punya kesadaran dan saling membantu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini sangat membahagiakan. Terlebih lagi, kami bisa ikut ambil bagian untuk mewujudkan keinginan warga atas akses air bersih,” kata Anung.

Anung menyatakan, konsep bantuan serupa tidak akan berhenti. Pasalnya, air bersih menjadi persoalan krusial yang dibutuhkan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Harapannya, jika persoalan semacam itu dapat tertangani, generasi penerus akan semakin kompetitif karena hidup dalam kualitas yang lebih baik.

Lurah Mojo Nurochman mengucapkan terima kasihnya kepada segala pihak yang membantu keberhasilan dalam program tersebut.

Menurutnya, bantuan tersebut akan membantu warga dalam mendapatkan air bersih yang selama ini sulit didapat.

Ia meminta kepada segenap warga agar secara proaktif ikut merawat fasilitas yang sudah tersedia. Harapannya, fasilitas air bersih bisa berumur panjang dan terus memberikan manfaat bagi warga setempat.

”Silakan seluruh penerima manfaat ini memanfaatkan sebaik-baiknya. Panjenengan yang akan berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara agar fasilitas ini dapat terus bermanfaat. Tujuannya agar umur manfaatnya nanti bisa dirasakan panjang,” kata Nurochman.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU