> >

Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Tingkatkan Kerja Intelijen, Petakan Secara Presisi Situasi di Papua

Berita utama | 29 Maret 2022, 10:09 WIB
Hari ini, Minggu (27/3/2022), dua jenazah korban serangan KKB ke Pos Satgas Mupe telah dievakuasi dari Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga ke Kota Timika, Papua. Serangan itu terjadi di Kampung Dikaware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) petang sekitar pukul 17.45 WIT. (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah melakukan peningkatan kerja intelijennya untuk memetakan secara presisi situasi yang terjadi di Papua.

Dengan begitu, pemerintah mempunyai pendekatan baru yang dapat menyelesaikan persoalan sosial, politik, hingga keamanan di Papua.

Demikian anggota Fraksi PKS ini merespons serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, yang menyebabkan dua orang prajurit TNI gugur dan delapan lainnya terluka pada Sabtu (26/3/2022).

“Perlu ada pendekatan baru untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Papua secara tuntas. Harus ada peningkatan kerja tim intelijen untuk memetakan secara presisi dinamika sosial, politik dan keamanan yang berkembang,” kata Sukamta sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Danrem 172 PWY Jawab Tegas Kapolres Nduga yang Sebut Anggota TNI Prada Yotam Gabung KKB

Sukamta menuturkan, dalam kurun waktu 3 bulan terakhir penyerangan KKB semakin sering terjadi.

Setidaknya, lanjut Sukamta, sejak awal tahun 2022 sudah ada 5 anggota TNI dan 8 warga sipil tewas akibat serangan KKB.

Selain itu, Sukamta juga mencermati aksi teror di Papua intensitasnya semakin sering bahkan dengan menggunakan persenjataan yang lebih kuat.

“Ini mengindikasikan ada peningkatan kemampuan tempur KKB. Artinya upaya pemerintah dengan berbagai pendekatan untuk mengatasi KKB selama ini bisa dikatakan tidak berjalan efektif,” ujarnya.

Bagi Sukamta, penanganan KKB tentu tidak sama dengan bagaimana pemerintah mengatasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh atau teroris oleh Densus 88.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU