Badak Sumatera Kembali Lahir di Way Kambas, Sukses Indonesia Selamatkan Satwa Kritis Terancam Punah
Peristiwa | 28 Maret 2022, 18:26 WIBTim tersebut dilapis oleh tim pakar dan dokter ahli dari Kementerian LHK dan Taman Safari Indonesia, tim dokter hewan internasional dari White Oak Conservation dan Kebun Binatang Cincinnati Amerika Serikat, serta pakar reproduksi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Dr drh Muhammad Agil, MSc.Agr.
Kelahiran kali ini merupakan hasil dari kebuntingan badak Rosa yang kesembilan, dengan masa kebuntingan 476 hari, sejak Desember 2020 hingga Maret 2022.
Berdasarkan keterangan drh Zulfi Arsan, selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan. Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG), di samping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini.
Kepala Balai TNWK Kuswandono menjelaskan enam tahun yang lalu, SRS TNWK menjadi tempat kelahiran Delilah, badak betina adik dari Andatu. Sebelumnya, Andatu lahir di SRS TNWK pada tanggal 23 Juni 2012.
Baca Juga: Perburuan Liar Badak Afrika Melonjak, Pertama Kalinya Sejak 7 Tahun Terakhir
Badak Andatu adalah badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak Sumatra terakhir di Calcutta Zoo, India.
Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan Andalas dan induk Ratu. Badak Andatu kini berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program pembiakan Badak Sumatra oleh pemerintah Indonesia di SRS TNWK sukses menghasilkan keturunan badak sumatera.
“Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan badak Sumatra secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam dan luar negeri,” tambah Kuswandono.
Menurut berbagai laporan, SRS TNWK yang diresmikan pada tahun 1998 adalah program kerja sama Balai TNWK KLHK dengan YABI yang didanai International Rhino Foundation dari Amerika Serikat untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya, demi mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini sangat kritis terancam punah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/KLHK