Jelang Mudik 2022, Kemenhub Minta Waspadai Titik Rawan di Jawa Tengah Berikut, Kenapa?
Peristiwa | 27 Maret 2022, 11:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ada sejumlah wilayah di provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang dinilai rawan saat momen mudik lebaran 2022.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi.
Wilayah di Jateng yang perlu diwaspadai selama pelaksanaan Angkutan Lebaran 2022 yaitu Tawangmangu, Semarang, Ungaran, Baturraden, Wonosobo, Temanggung, Slawi, dan Kebumen.
Budi Setiyadi mengatakan, wilayah-wilayah tersebut kerap terjadi kecelakaan maupun bencana alam tanah longsor.
Baca Juga: Ini Jadwal Vaksin Booster di Jakarta hingga Pekan Depan, jadi Syarat Mudik Loh
“Kita perlu hati-hati di sejumlah kawasan tersebut karena rawan kecelakaan maupun longsor. Kalau perlu ada pencegahan dengan melarang kendaraan berukuran besar melintas,” ujar Budi, melansir Antara, Minggu (27/3/2022).
Budi memperkirakan puncak arus mudik 2022 terjadi pada tanggal 28 April dan potensi perjalanan meningkat di tanggal 30 April.
Sementara itu, puncak arus balik mudik lebaran diperkirakan terjadi pada 8 Mei 2022.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa hingga saat ini beberapa kebijakan masih di bahas untuk kelancaran mudik 2022.
Salah satunya mengenai pembatasan angkutan kendaraan barang masih dalam tahap pembahasan.
“Yang nanti akan dibatasi yaitu mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandengan,” ujarnya.
Selain itu, pemanfaatan Rest Area Perkotaan juga akan dimaksimalkan guna menghindari penumpukan masyarakat di bahu jalan.
Baca Juga: Saran Kapolri buat Calon Pemudik: Segera Lengkapi Vaksin Covid-19 hingga Dosis Ketiga
Yang dimaksud Rest area perkotaan adalah menuju exit tol dan keluar ke kota terdekat.
Setelah istirahat, atau membeli oleh-oleh dan makanan, masyarakat bisa masuk kembali ke tol.
Selain ada pula pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area.
"Masyarakat dapat diarahkan untuk keluar ke kota terdekat sehingga dapat menggerakkan UMKM. Ini adalah strategi yang tidak hanya berpedoman pada keselamatan namun juga meningkatkan pendapatan UMKM,” tandas Budi.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara