> >

Bertemu Jokowi di Istana, Kelompok Cipayung Plus Bahas IKN hingga Kritik Harga Bahan Pokok

Peristiwa | 23 Maret 2022, 16:33 WIB
 Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/2/2022). (Sumber: Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/2/2022). 

Pada pertemuan tersebut, para ketua organisasi mahasiswa ini membahas sejumlah hal mulai dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, stabilitas harga bahan pokok, serta program Rumah Kebangsaan.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama menuturkan Cipayung Plus berkomitmen mengawal kebijakan pemindahan ibu kota negara.

Mereka berharap pemindahan ibu kota dapat berjalan baik dan tidak membuat malu Indonesia. 

"Kelompok Cipayung Plus berkomitmen untuk membersamai program ini agar pemindahan ibu kota negara baru bisa berjalan baik dan tidak membuat malu, bisa menjadi prestasi, legacy, presiden hari ini di mata dunia," kata Raihan seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Pada kesempatan itu, para mahasiswa ini juga menyampaikan kritik terkait stabilitas harga bahan pokok

Menurut mereka, persoalan bahan pokok dalam beberapa saat terakhir menjadi kegelisahan masyarakat. 

Terkait hal ini, Raihan menuturkan Jokowi menyambut baik aspirasi para mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Buka INACRAFT 2022, Jokowi Ajak Masyarakat Cintai Produk Dalam Negeri

“Alhamdulillah Presiden menyambut baik dan kami berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi sumbangsih pemikiran agar stabilitas harga bahan pokok tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya ke depannya,” ujarnya. 

Di sisi lain, Cipayung Plus juga membahas terkait program mereka yaitu Rumah Kebangsaan yang diharapkan dapat merajut kesatuan bangsa.

"Program Rumah Kebangsaan yang merupakan salah satu program andalan kami pada periodisasi kali ini untuk tetap menjaga, merawat persatuan dan kesatuan kita karena Indonesia sangat beragam. Berbagai macam latar belakang agama, ideologi, suku bangsa, dan tetap kita rajut dalam satu kesatuan,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Raihan menjelaskan bahwa Rumah Kebangsaan juga merupakan salah satu bentuk upaya Kelompok Cipayung Plus untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anak-anak muda terutama di bidang ekonomi kreatif dan digitalisasi ke depan.

“Harapannya muncul bibit-bibit, tunas-tunas muda di Indonesia nanti ke depan yang siap untuk menopang pembangunan perjalanan bangsa kita ke depannya,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kelompok Cipayung Plus terdiri dari 12 organisasi mahasiswa. Dalam audensi dengan Presiden, Cipayung Plus diwakili oleh 12 pimpinan organisasi mahasiswa.

Adapun perwakilan yang hadir di antaranya:

  1. Raihan Ariatama, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI);
  2. Jefri Gultom, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI);
  3. Muhammad Abdullah Syukri, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII);
  4. Benidiktus Papa, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI);
  5. I Putu Yoga Saputra, Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI);
  6. Abdul Musawir Yahya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (DPP IMM);
  7. Wiryawan, Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI);
  8. Muhammad Asrul, Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND);
  9. Rafani Tuahuns, Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII);
  10. Iqbal Muhammad Dzilal, Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS);
  11. Zaki Ahmad Rivai, Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI); dan
  12. Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI).

Baca Juga: Ketua MK akan Nikahi Adik Jokowi, Wakil Ketua DPR: Ranah Pribadi, Tak Ada Aturan yang Melarang

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU