Intip Cara Kerja Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Beda Ritual Panggil dan Halau Hujan
Peristiwa | 20 Maret 2022, 10:51 WIB"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
Baca Juga: BMKG Prediksi Kawasan Sirkuit Mandalika Diguyur Hujan, MotoGP Indonesia Siapkan Pawang
Kali ini, Rara berharap cuaca balapan MotoGP yang masuk seri kedua dan digelar Minggu (20/3) bisa sejuk dan tak terlalu terik.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," kata Rara.
Ia mengaku ikut 'mengawasi' Sirkuit Mandalika secara jarak jauh sejak tes pramusim 1 Maret 2022.
Pada tanggal 9-11 Maret misalnya, Rara mengaku diminta langsung mendatangkan hujan demi membantu mendinginkan lintasan sirkuit yang baru diaspal ulang.
Soal anggapan masyarakat
Tidak semua orang percaya akan pawang hujan, Rara pun menyadari hal tersebut.
Namun, bagi Rara, apa yang dilakukannya merupakan sebuah usaha dan juga anugerah yang baik.
"Kalau Rara dibilang menentang takdir karena seharusnya cerah dan hujan kok digeser-geser, saya sebagai orang indigo merasa kelahiran saya suatu kebaikan," tuturnya.
Baca Juga: Cerita Kekecewaan Batal Nonton MotoGP Mandalika, dari Tiket Diambil Orang dan Barcode tak Terdaftar
Ia menggunakan kelebihannya tersebut untuk membantu event-event besar seperti balapan MotoGP 2022 ini.
"Saya berharap dengan kebaikan Tuhan kepada saya, saya bisa 'mengobrol' dengan awan, tanah, air, dan udara, dan kini saya berusaha membantu PP, ITDC, Pertamina," ucapnya.
Di akhir, Rara menegaskan bahwa dirinya berusaha untuk membuat para pembalap, penonton dan semua yang hadir di sirkuit Mandalika bisa merasa nyaman.
"Kesempurnaan hanya milik Allah, kami ikhtiar alternatif. Selama saya di sini, banjir terhindari. Saya mengumpulkan doa dan harapan dari para pekerja, doa, dan harapan, serta menjadi tim support bagi semua," tuturnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com