Catat! Ini Wilayah yang Diprediksi BMKG Akan Alami Musim Kemarau Lebih Kering dari Biasanya
Peristiwa | 18 Maret 2022, 12:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah akan mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai mengumumkan terkait prediksi puncak kemarau yang baru akan terjadi pada Agustus 2022.
"Dimohon lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak kemarau yang rentan kekeringan, kebakaran hutan," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat (18/3/2022).
BMKG memprediksi, ada sebanyak 12 persen zona musim yang akan mengalami kemarau lebih kering dari normalnya.
Wilayah yang diprediksi mengalami kemarau lebih kering di tahun 2022, meliputi:
- Sumatera Bagian utara
- Sebagian Jawa Barat
- Jawa Tengah bagian utara
- Sebagian Jawa Timur
- Sebagian Bali
- Sebagian Nusa Tenggara
- Sebagian Kalimantan
- Sebagian Sulawesi
- Sebagian Maluku
Baca Juga: BMKG: Musim Kemarau Mundur, Puncaknya Baru Agustus 2022
Terkait hal itu, BMKG mengimbau seluruh mitra kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait serta masyarakat dimohon untuk mengantisipasi ancaman kekeringan.
Adapun yang perlu dilakukan mulai dari peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini terutama pada wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya.
Selain itu, BMKG juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan kekurangan air bersih untuk dapat melakukan penyimpanan air.
Hal itu dilakukan terutama pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya melalui gerakan memanen air hujan.
Sementara itu, Plt Deputi Klimatologi, Urip Haryoko menyatakan saat ini sudah ada 18 titik hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sebagian wilayah Indonesia.
“Saat ini, saja sudah terpantau beberapa hotspot seperti di Aceh, Riau, kemudian Sumsel, Sumut, Kepulauan Bangka Belitung, Kalbar dan sebagainya. Ini di Kalbar yang cukup banyak atau sekitar 18,” kata Urip.
Tak hanya itu, BMKG juga menyebut ada wilayah-wilayah yang akan memasuki musim kemarau lebih awal dibanding normalnya.
Berdasarkan hasil pemantauan, sebanyak 29,8 persen diperkirakan akan mengawali musim kemarau pada bulan April 2022. Terutama di zona musim sebagian Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.
Selain itu, sebanyak 22,8 zona musim pada bulan Mei meliputi sebagian Bali, Jawa, sebagian kalimantan, Maluku, dan sebagian Papua. Adapun 23,7 persen zona musim lainnya pada bulan Juni.
Baca Juga: Kemarau Basah Berkepanjangan, Petani Tembakau Kasturi Gagal Panen
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV