> >

Dari 1.477 Kematian Covid-19 di Jakarta Periode Omicron, 44 Persen Belum Divaksin

Update corona | 17 Maret 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi vaksinasi (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, sebanyak 44 persen dari pasien Covid-19 yang meninggal di Jakarta pada periode Omicron belum menerima vaksin Covid-19. 

Total ada 1.477 kematian di Jakarta sepanjang periode 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022. 

"Data dari 1 November sampai 16 Maret, jadi kira-kira yang periode Omicron lah, itu kami analisis dari 1.477 kasus meninggal," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/3/22). 

Baca Juga: Penanganan Covid-19 Membaik, Kemenkes Klaim BOR RS Covid-19 Turun hingga 17 Persen

Dari total kematian tersebut, sebanyak 44 persen belum divaksin, 6 persen baru menerima dosis pertama, 36 persen menerima vaksin dua dosis, dan yang sudah menerima vaksin booster sebanyak 3 persen. 

"Sementara yang tidak ada data 12 persen," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan, secara presentase kelompok orang yang meninggal lebih tinggi pada kelompok pasien usia lanjut. 

"Jadi artinya, jangan sampai orang yang lansia, yang punya komorbid, malah belum vaksin, itu yang harus diingatkan kembali," kata dia. 

Dari riwayat pasien meninggal dengan komorbid, kata Dwi, kebanyakan ditemukan penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, dan gagal ginjal. 

Baca Juga: Warga yang Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Tambora Dapat Minyak Goreng

Penulis : Hasya Nindita Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU