Kompolnas: Selain Dokter, Jamaah Islamiyah Juga Rekrut Teroris dari Sejumlah Profesi Ini
Berita utama | 17 Maret 2022, 10:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan, kelompok Jamaah Islamiyah (JI) memang masuk di semua lini profesi dalam aktivitas pergerakannya.
Oleh karena itu, Benny Mamoto menuturkan publik perlu tahu bahwa profesi dokter pun bisa terlibat terorisme.
Terlebih Jamaah Islamiyah saat ini berada di bawah kepemimpinan Para Wijayanto yang notabene backgroundnya professional, HRD sebuah perusahaan besar, lulusan sarjana teknik.
“Jadi beda pengelolaan organisasi, membangun organisasinya beda. (Para Wijayanto dengan Jamaah Islamiyahnya) Sudah membangun bisnis sendiri untuk mendanai organisasi, kemudian membangun jaringan global dengan LO ke Afghanistan, ke Suriah, dan sebagainya,” kata Benny Mamoto dalam Sapa Indonesia Pagi, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Mantan Teroris Blak-blakan Ungkap Perekrutan Anggota Jamaah Islamiyah Dilakukan Bidang Dakwah
“Juga termasuk pola rekrutmennya. Pola rekrutmennya kalau kita baca sekarang, buku inti strategi tamkin (penguasan wilayah, red), tebal bukunya itu secara detil, secara rinci, bagaimana mereka membangun jaringan di semua lini,” tambah Benny.
Bukan hanya dokter, Benny mengatakan Jamaah Islamiyah juga melakukan pola rekrutmen di lembaga pendidikan, logistik, transportasi, dan IT.
“Hampir semua lini mereka masuk, jadi strateginya karena memang seorang profesional pemimpinnya maka dalam menyusun strategi itu betul-betul saya lihat bagus sekali, di samping itu juga, mengikuti perkembangan yang ada sekarang dengan pendekatan teknologi,” ujar Benny.
“Kemudian bagaimana cover, mereka ada yang terbuka, ada yang setengah terbuka, ada yang tertutup. Jadi memang jangan kaget kalau kemudian ada penangkapan-penangkapan profesi-profesi yang mungkin tadinya orang kira tidak mungkin,” lanjutnya.
Baca Juga: Deretan Fakta Penangkapan PNS Pemkab Tangerang yang Diduga Terlibat Terorisme
Dalam catatan Benny, yang mengerjakan disertasi soal Jamaah Islamiyah, setidaknya sudah ada 5 orang berprofesi dokter ditangkap terkait teroris.
“Dan jangan salah, Pimpinan Al-Qaeda Ayman Al-Zavahiri itu dokter juga, jangan salah di Malaysia itu doktor Azhari, ada Profesor, itu lima orang ada di sana. Jadi sekali lagi kita tidak boleh kemudian berpendapat bahwa nggak mungkin profesi ini akan terkena,” ujarnya.
“Karena kita membacanya dari strategi merereka dulu, maka otomatis ini seluruh pihak dalam hal ini harus waspada,” tambah Benny.
Benny menuturkan profesi dokter adalah pekerjaan yang sangat dekat masyarakat karena misi kemanusiaan menolong banyak orang.
Baca Juga: Polri Tangkap 15 PNS Terduga Teroris, Terbaru Kolompok JI Berinisial TO
“Sehingga ketika figur ini bisa mempengaruhi para pasien atau lingkungannya untuk menarik simpati, jauh lebih mudah, seperti misi-misi kemanusiaan yang dilakukan oleh dokter Sunardi ke Suriah, covernya semua misi kemanusiaan meskipun di dalamnya ternyata juga mereka mengirimkan Laskar-laskar kesana Suriah,” ujarnya.
“Jadi ini profesi yang memang dekat dengan masyarakat paling mudah untuk menarik simpati dari masyarakat,” tambah Benny.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV