Ada Pejabat dan Tokoh Ingin Temui Presiden Jokowi Tanpa Hasil Tes PCR, Istana: Maaf, Kami Tolak!

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan permintaan maaf kepada pejabat atau pun tokoh masyarakat dari daerah yang ditolak mendampingi Presiden Joko Widodo.

Heru menegaskan, Biro Protokol Sekretariat Presiden telah memberikan informasi kepada protokol pemda, dan juga pihak-pihak yang akan bertemu dengan Presiden bahwa wajib menunjukkan hasil swab PCR.

Demikian Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Rabu (16/3/ 2022).

“Oleh karenanya, kami memohon maaf jika ada pejabat maupun tokoh masyarakat di daerah yang terpaksa kami tolak untuk mendampingi Bapak Presiden karena hanya menunjukkan hasil swab antigen,” tutur Heru.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut sebagai Penyerah Piala MotoGP Indonesia

Dalam keterangannya, Heru menegaskan Istana tetap menerapkan kewaspadaan, kehati-hatian, dan protokol kesehatan ketat meskipun jumlah kasus Covid-19 di Indonesia turun.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dari meluasnya penularan Covid-19 varian apapun di lingkungan Istana.

“Setelah berkoordinasi dengan Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden, dan juga Tim Dokter Kepresidenan, kami masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan istana,” ucap Heru.

Oleh karena itu, lanjut Heru, tamu yang akan bertemu dengan Presiden Jokowi diwajibkan untuk melakukan swab PCR sehari sebelumnya atau masih dalam rentan waktu 24 jam dari hasil tes PCR terakhir.

Baca Juga: Partai Demokrat Ingin Jokowi Setegas SBY ketika Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV