Pernyataan Jokowi Taat Konstitusi Tak Tegas, Hadar Nafis: Kalau Diubah Tunda Pemilu, Taat Juga?
Berita utama | 8 Maret 2022, 15:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Eksekutif Jaringan Demokrasi Dan Pemilu Berintegritas (Netgrit) Hadar Nafis Gumay menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku taat konstitusi soal usulan Pemilu 2024 ditunda tidak tegas.
Bagi Netgrit, pernyataan Jokowi soal taat konstitusi justru menimbulkan interpretasi, ruang untuk pemilu ditunda.
Demikian Direktur Eksekutif Netgrit Hadar Nafis Gumay dalam wawancara dengan Jurnalis KOMPAS TV Frisca Clarissa, Selasa (8/3/2022).
“Saya kira masih belum, karena pernyataan taat dengan konstitusi itu tentu sifatnya sangat umum dan kemudian kalau konstitusinya diubah, kira-kira begitu kan juga akan tetap taat,” ujar Hadar.
Baca Juga: Politikus PPP: Jangan Ada yang Seret-seret Jokowi ke Usulan Penundaan Pemilu
“Kalau perubahannya adalah penundaan pemilu dan kemudian perpanjangan masa jabatan akan taat juga, saya kira ini masih menimbulkan interpretasi yang sebetulnya ruang untuk penundaan itu masih terbuka,” tambah Hadar.
Oleh karena itu, Hadar menuturkan ,perlu kata-kata untuk dipastikan lagi dari Presiden Jokowi yakni patuh pada konstitusi pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali.
“Kalau memang betul-betul komit atau akan patuh pada konstitusi bahwa pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali, maka tunjukkan dengan bahwa support atau dukungan penyelenggara Pemilu juga berjalan,” ucap Hadar.
Sebab, Hadar mendengar dukungan dana untuk pelaksanaan pemilu sampai hari ini belum selesai kepastian besarannya hingga waktu turunnya.
Baca Juga: HNW: Jokowi Harus Lebih Tegas Tolak Penundaan Pemilu
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV