Wapres Ingatkan Kementan: Pastikan Stok Komoditas Pangan Jelang Ramadhan dan Idulfitri Aman
Sosial | 8 Maret 2022, 15:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'ruf Amin ingatkan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan ketersediaan stok komoditas pangan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah mendatang aman.
"Saya berharap bahwa ketersediaan komoditi, kebutuhan untuk Ramadhan dan hari raya ini supaya cukup tersedia, jangan sampai terjadi kekurangan," kata Ma'ruf dikutip dari akun YouTube BPPSDMP Kementan RI, Selasa (8/3/2022).
Ma'ruf menyebut komoditas yang perlu dipenuhi mulai dari kebutuhan dalam negeri hingga kebutuhan impor.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipsi kebutuhan yang belum tersedia.
Selain itu, Wapres juga berharap agar kenaikan harga yang kerap terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri masih berada dalam batas yang wajar.
Ia pun meminta Kementan untuk waspada dan menyiapkan langkah antisipasi guna mencegah kenaikan harga yang melebihi kewajaran.
"Karena memang kalau naik seperti biasanya, itu saya kira memang setiap Ramadhan ada, tapi kalau sampai melebihi batas kewajaran itu perlu dilakukan intervensi sehingga bisa terkendali," ujar Ma'ruf.
Baca Juga: Wapres Maruf Jelaskan 3 Hal Penting di Harlah Nadhlatul Wathan, Apa Saja?
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok pangan saat ini terbilang masih cukup meski tata kelolanya perlu dibenahi untuk membuat harga stabil.
Ia mengatakan siap untuk menggelar operasi pasar bersama kementerian lainnya pada bulan Ramadhan mendatang.
"Mohon perintah Pak, dengan menteri lain, dengan BUMN. Kita operasi pasar saja yuk Pak, saya siap," kata Syahrul Yasin Limpo.
Diberitakan sebelumnya, pakar agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi mengatakan, kenaikan harga bahan pokok dapat berlangsung hingga Juni atau Juli 2022.
"Berlangsung kenaikan kira-kira sampai semeter pertama 2022, perkiraan Juni atau Juli ya," kata Bayu dalam siaran Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Minggu (6/3/2022).
Menurut dia, sebenarnya Food and Agriculture Organization (FAO) sudah merilis peringatan dunia terkait prediksi kenaikan harga pangan sejak hampir dua tahun lalu yakni pada Juni 2020.
"Memang terjadi kenaikan perubahan sejak Mei 2020 hingga Januari 2022 harga pangan dunia naik hampir 50 persen, itu terjadi di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia," ujar dia.
Alasannya yakni dipicu oleh kondisi pandemi Covid-19 dan juga iklim.
Antisipasi kondisi ini, menurut mantan Wakil Menteri Perdagangan tersebut, belum dilakukan secara agresif oleh pemerintah.
Misalnya, kata dia, jika komoditas tersebut masih dominan import, seharusnya pemerintah bisa memutuskan untuk import lebih cepat ketika stok masih ada.
"Walau sekarang sudah telat, segera cari bahan impor jagung dan kedelai, dipercepat impornya tidak usah tunggu dulu, impor daging sapi juga diganti dengan daging beku, dan cari negara-negara alternatif untuk melakukan impor," kata dia.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Beri Subsidi Pangan
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV