> >

Dubes AS untuk Indonesia Sung Kim Jelaskan Sanksi Sekutu untuk Rusia

Peristiwa | 4 Maret 2022, 18:40 WIB
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim saat memberikan keterangan pers tentang Rusia dan Ukraina, Jumat (4/3/2022). (Sumber: Kedubes AS )

JAKARTA, KOMPAS. TV – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Kim memberikan keterangan pers terkait langkah yang dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara sekutu dalam  menanggapi operasi militer Rusia di Ukraina.

Dubes Sung menyatakan, AS dan sekutu akan membatasi Rusia dalam melakukan bisnis, bahkan akan menyulitkan Rusia untuk membiayai dan mengembangkan teknologi militernya.

“Kami akan melemahkan kemampuan Rusia untuk bersaing dalam ekonomi global. Dan kami siap untuk berbuat lebih banyak lagi,” kata Dubes Sung Kim dalam pernyataan persnya, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Jenderal Besar Rusia Tewas Ditembak Sniper Ukraina, Diyakini Pukulan Telak untuk Vladimir Putin

Dubes Sung menjelaskan, AS dan para sekutu sedang mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas invansi ke Ukraina.

Saat ini, kata Sung, Rusia telah dikeluarkan dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Negara-negara sekutu juga memberlakukan tindakan pembatasan pada bank sentral Rusia.

Menurut Dubes Sung, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga telah mengumumkan sanksi keuangan secara menyeluruh serta kontrol ekspor yang ketat yang akan merugikan ekonomi, sistem keuangan, dan akses Rusia ke teknologi mutakhir.

Baca Juga: AS dan Uni Eropa Langsung Sanksi Rusia Usai Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk

“Setelah Putin memulai invasinya, mata uang rubel mencapai titik terlemahnya dalam sejarah, dan pasar saham Rusia jatuh,” tukasnya.

Bukan hanya kepada Rusia sebagai negara, AS dan sekutu juga akan menjatuhkan sanksi kepada para perancang perang, termasuk Putin sendiri.

Dia mengatakan, dengan koordinasi sekutu yang erat dan kemitraan yang mewakili lebih dari setengah perekonomian global, dampak sanksi kepada rezim Putin pun semakin besar.

Selain "hukuman" ekonomi, Presiden Joe Biden juga telah mengesahkan tambahan bantuan keamanan senilai 350 juta dollar AS.

Baantuan itu agar Ukraina segera dapat mempertahankan diri. Dubes Sung menyebut, total bantuan keamanan Amerika ke Ukraina selama setahun terakhir menjadi lebih dari satu miliar dollar.

Baca Juga: Perusahaan Besar AS Tekan Joe Biden dan Kongres untuk Berhati-hati Jatuhkan Sanksi Rusia

Amerika Serikat, tutur Kim, juga telah berkoordinasi dengan negara-negara utama penghasil dan konsumen minyak dunia untuk menekankan kepentingan bersama mengamankan pasokan energi global.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan energi untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk memasok energi ke pasar, terutama sebagai akibat dari kenaikan harga,” katanya.

 

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU