> >

Beda Sikap MUI, PBNU dan PP Muhammadiyah soal Tunda Pemilu yang Digulirkan Elite Parpol

Pro kontra | 1 Maret 2022, 10:52 WIB

 

Ilustrasi pemilu. Soal pemilu ditunda, MUI, PBNU dan PP Muhammadiyah buka suara (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana penundaan Pemilu 2024 yang digagas beberapa elite parpol tanah air mendapatkan komentar beragam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).

MUI dan Muhammadiyah sepakat wacana tunda pemilu sebagai wacana yang tidak perlu digulirkan. Sedangkan PBNU berbeda pendapat.

PP Muhammadiyah misalnya, secara tegas menolak usulan ini dan meminta para elite parpol untuk segera menghentikan wacana tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, yang juga meminta para elite ini justru bersikap bijaksana.

Sikap bijaksana dari elite parpol ini, menurut Abdul Mu’ti justru penting di tengah pelbagai masalah bangsa, dibandingkan harus mewacanakan tunda pemilu yang akan harusnya digelar pada 14 Februari 2024.

"Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar konstitusi," ujarnya seperti diberitakan KOMPAS TV Sabtu lalu (27/2/2022)

Hal serupa juga diungkapkan oleh MUI lewat Sekjen Amirsyah Tambunan. Ia mengatakan MUI tegas menolak ide para elite parpol ini. Wacana yang menurutnya bikin masyarakat terbelah.  

Amirsyah Tambunan meminta agar para elite parpol berkomitmen tetap menyelenggaraan Pemilu tahun 2024 berdasarkan konstitusi UUD 1945.

"Sebagai negara demokrasi yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat tidak elok terjadi tarik ulur penyelenggaraan pemilu yang membuat masyarakat pro-kontra dan terbelah. Ini akan menjadi preseden yang kurang baik dalam membangun demokrasi ke depan," ujar Amirsyah, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: MUI Tolak Pemilu Diundur, Sebut Wacana Ini Bikin Masyarakat Terbelah

PBNU Beda sikap, Anggap Tunda Pemilu Masuk Akal dan Bisa Didiskusikan

Hal berbeda diungkapkan oleh Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf yang mengatakan wacana tunda pemilu 2024 bisa masuk akal, tapi harus didiskusikan.

Menurut Gus Yahya, perlu dilakukan adanya dialog secara bersama-sama untuk membahas mengenai usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut. 

Alasannya, sambung Gus Yahya, ada beragam persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal, mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dikutip dari Antara, Minggu (27/2/2022).

Baca Juga: Ketua PBNU Angkat Bicara Soal Penundaan Pemilu 2024: Saya Rasa Masuk Akal

                    Elite Parpol Minta Pemilu Ditunda, PP Muhammadiyah: Jangan Tambah Masalah Bangsa

Seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, wacana pemilu ditunda ini digulirkan oleh elite partai politik. Tercatat mulai dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan hingga Ketua Golkar Airlangga Hartanto disebut menyetujui wacana tunda pemilu ini.

Pandemi dan pemulihan ekonomi dianggap jadi alasan untuk menunda pemilu. Hal tersebut juga membuat masyarakat terbelah, baik yang pro maupun kontra tentang penundaan pemilu ini.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU