Deretan Peristiwa 2 Tahun Pandemi Covid-19 Melanda Indonesia
Peristiwa | 2 Maret 2022, 08:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dua tahun sudah pandemi virus corona atau Covid-19 melanda Indonesia.
Tepatnya pada 2 Maret 2020 lalu, untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan warga negara Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejak saat itu, infeksi kasus Covid-19 terus menyebar dan meluas ke seluruh tanah air, hingga terjadi gelombang pertama Covid-19 pada November 2020, dan puncaknya terjadi Januari 2021.
Pada 25 Januari 2021, jumlah kasus mingguan mencapai 89.902 kasus. Namun pada Februari jumlah kasus harian di tanah air berangsur turun.
Pada awal Mei 2021, Kementerian Kesehatan mengumumkan ada tiga varian Covid-19 dari luar negeri telah masuk di Indonesia, yakni varian Alpha (B.1.1.7) pertama kali ditemukan Inggris, varian Beta (B.1.351) pertama ditemukan di Afrika Selatan, serta varian Delta (B.1.617) yang awalnya dari India.
Namun, masuknya varian Delta ini dianggap yang memicu gelombang kedua Covid-19 di RI. Sebab, mutasi baru virus corona tersebut menular lebih cepat dari varian lainnya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Jalani Isoman Dapat Fasilitas dari Kemenkes RI, Ini Cara Mendapatkannya
Varian Delta Picu Gelombang Kedua Covid-19 di RI
Indonesia mengalami gelombang kedua penyebaran Covid-19 pada pertengahan tahun. Kasus positif harian melonjak signifikan dan memecahkan rekor tertinggi.
Satgas Covid-19 mengungkapkan pada Minggu (27/6/2021) Indonesia mencetak rekor baru yaitu kasus harian tertinggi selama pandemi, yakni bertambah 21.345 kasus dalam satu hari.
Dia pun kemudian menyebut gelombang dua (second wave) Covid-19 telah melanda tanah air.
Adapun lonjakan kasus ini dipicu karena tingginya mobilitas masyarakat saat libur lebaran Idul Fitri 2021, ditambah adanya varian Delta di tanah air.
Pada 15 Juli 2021, Satgas Covid-19 mencatat rekor tertinggi kasus positif Covid-19 dengan 56.757 kasus. Secara kumulatif, jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 saat itu menjadi 2.670.046 kasus.
Para periode Juni sampai Agustus, pertambahan kasus harian memang sedang tinggi-tingginya. Satgas mencatat pertambahan kasus harian pada periode itu konsisten di atas 10.000 kasus per hari.
Hal itu kemudian berdampak pada tingginya tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan di RI.
Tak hanya kasus positif, pada gelmbang kedua ini Indonesia juga mengalami puncak kasus kematian akibat Covid-19.
Pada 27 Juli 2021, Satgas mencatat t 2.069 orang meninggal akibat Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam. Total kasus kematian akibat pandemi saat itu tembus 86.835 kasus.
Baca Juga: Tetap Waspada! Ahli Penyakit Dalam dari UI Sebut Covid-19 Juga Bahaya bagi Orang Nonkormobid
Ancaman Varian Omicron
Setelah gelombang kedua usai, dan kasus Covid-19 diklaim mulai terkendali, para epidemiolog mengingatkan kembali ancaman gelombang tiga karena adanya varian baru yaitu Omicron.
Mengingat, penularan Omicron lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.
Adapun kasus pertama Omicron pertama kali di Indoneia terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Rabu (15/12/2021).
Setelah itu, jumlah kasus Omicron di RI terus mengalami penambahan. Bahkan pada Februari 2022 kasus Covid-19 di Indonesia melonjak tinggi. Di mana penambahan kasus harian mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron di tanah air terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Hal ini, kata Luhut, berkaca dari pengalaman beberpa negara yang telah melewati puncak kasus Omicron, di antaranya yakni Inggris dan Afrika Selatan.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV