> >

Kemenkes: Tren Kasus Harian Covid-19 Seminggu Terakhir di Sejumlah Daerah Mulai Turun

Update corona | 23 Februari 2022, 05:40 WIB
Direktur P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tren peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron yang terjadi saat ini, Kamis (10/2/2022). (Sumber: YouTube Kemenkes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tren konfirmasi kasus harian Covid-19 dalam satu minggu terakhir menunjukkan penurunan. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tren penurunan terjadi di kasus harian ini terjadi di daerah di Pulau Jawa dan Bali. 

Di DKI Jakarta misalnya, sebelumnya kasus harian di DKI Jakarta mencapai 11.404 pada periode 8-14 Februari 2022, kini turun menjadi 8.792 di periode 15-21 Februari 2022.

Baca Juga: Update Corona 22 Februari 2022: Bertambah 57.491 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia!

Begitu juga di Bali yang sempat mencatat kasus harian melebihi varian Delta yakni 2.039 pada periode 8-14 Februari 2022, kini turun menjadi 1.191 di periode 15-21 Februari 2022.  

Selain penurunan kasus harian positivity rate di daerah Jawa Bali juga mengalami tren penurunan. 

Seperti di Jawa Barat positivity rate sempat pada 23,7 persen turun jadi 22,8 persen, Jawa Tengah dari 27,6 persen jadi 26,5 persen.

Kemudian Jawa Timur 18 persen turun jadi 17 persen dan Bali dari 18,2 persen turun menjadi 11,2 persen. 

Baca Juga: Kabar Baik! Lansia Bisa Booster Covid-19 Tiga Bulan Setelah Dosis Kedua

Menurut Siti, penurunan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali ini membuat positivity rate nasional berada di angka 17,7 persen. 

Penurunan kasus harian juga terjadi di luar Jawa Bali. Seperti Papua, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Selatan menjadi daerah yang sudah menunjukkan penurunan kasus baru Covid-19. 

"Jadi beberapa minggu ini, terutama di Jawa Bali yang merupakan penyumbang kasus 60 sampai 70 persen kasus konfirmasi nasional, terlihat penurunan angka positivity rate-nya," ujar Siti saat jumpa pers secara virtual, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga: Hati-Hati! Kemenkes Sebut Kasus Omicron di Indonesia Didominasi Transmisi Lokal

Siti menambahkan tekait dengan perawatan pasien di rumah sakit, hingga Sabtu (19/2), jumlah kumulatif pasien yang dirawat di masa dominasi varian Omicron sejumlah 123.905 pasien. 

Total pasien yang dirawat, sebagian besar merupakan pasien dengan gejala ringan dan tidak bergejala (OTG), masing-masing sebesar 39 persen dan 32 persen.

Menurut Siti strategi isolasi mandiri dengan dukungan pelayanan telemedisin untuk pasein kasus Covid-19 varian Omicron telah  meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita secara efektif hingga 71 persen.  

Nantinya strategi penanganan pasien varian Omicron akan dibatasi lagi, yakni menjadi pasien bergejala sedang hingga kritis saja yang mendapat perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Benarkah Indonesia Telah Lewati Puncak Gelombang Omicron? Ini Penjelasan Kemenkes

"Tempat tidur isolasi dan intensif untuk merawat pasien sedang hingga kritis ini baru terisi sekitar 29 persen dari alokasi yang ada saat ini," ujar Siti.

Lebih lanjut Siti menjelaskan pasien akibat varian Omicron tercatat 2.484 pasien. Sebanyak 73 persen pasien meninggal dunia diketahui belum mendapat vaksin lengkap. Kemudian 53 persen lansia serta 46 persen memiliki komorbid.

Siti menjelaskan berdasarkan analisis terhadap 17.871 pasien yang dirawat di RS selama periode 21 Januari hingga 19 Februari 2022, kasus kematian meningkat di kelompok lansia, pasien dengan komorbid serta pasien yang belum lengkap vaksinasi. 

"Vaksinasi lengkap memberi perlindungan 67 persen dari kematian, bahkan 91 persen bagi yang sudah mendapatkan dosis ketiga atau booster," ujar Siti. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU