> >

Presiden Ingatkan Indonesia Tinggi Resiko Bencana, Basarnas Harus Tetap Siaga dan Cepat

Peristiwa | 21 Februari 2022, 14:44 WIB
Presiden Jokowi dalam sambutannya pada ulang tahun ke-50 Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) di Istana Negara, Senin (21/2/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS. TV – Presiden Joko Widodo mengingatkan wilayah Indonesia memiiki resiko bencana dan kedaruratan alam yang tinggi. Karena itu Badan SAR Nasional (Basarnas) harus terus meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan.

Hal ini dikatakan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas Basarnas secara hybrid, Senin (21/2/2022).

Presden mengungkapkan Indonesia merupakan negara denggan resiko bencana yang tinggi. Bahkan kerap kali bencana yang dating sulit diprediksi.

“Bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan bisa menimpa siapa saja,” ujar Presiden Joko Widodo,

Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Basarnas: Tidak Boleh Ketinggalan Teknologi, Harus Cepat Beradaptasi

Karena itu menurut presiden kesiap-siagaan dan kewaspadaan menjadi sangat penting,

“Kita perlu tim SAR yang cepat tanggap yang militan yang mampu memberikan pertolongan yang cepat dan tepat,” paparnya,

Menurutnya tantangan kedaruratan akan semakin besar, namun pelayanan pencarian dan pertolongan dalam masa bencana harus tetap sigap dan cepat.

“Dalam situasi apapun setiap jiwa harus diselamatkan dari risiko bencana dan kedaruratan lainnya,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Di Depan Presiden Jokowi, Basarnas Pamer Inasar, Bantuan Kemanusiaan Internasional

Karena menurut Presiden, setidaknya ada sejumlah hal yang perlu antara lain inovasi dan permanfaatan teknologi pencarian dan pertolongan.

Dia menyatakan dengan memanfaatkan teknologi maka analisa situasi  secara cepat dan akurat bakal efektif untuk menyelamatkan korban bencana.  

“Basarnas tidak boleh ketinggalan dan hal teknologi harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi Sar yang terkini,” paparnya.

Presiden juga meminta Basarnas meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Kompetensi personel SAR harus semakin tinggi dan relevan dengan kebutuhan dan situasi.

Baca Juga: BASARNAS Gelar Operasi Pencarian 2 ABK Kapal KLM Samudera yang Hilang Pasca Kebakaran

Tim SAR juga harus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Lembaga lainnya misalnya TNI, Polri, kemenrerian maupun organisasi kemasyarakatan.

“Buang jauh yang namanya ego sektoral, semua harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan,” tutur presiden

Selain itu pencegahan dan mitigasi bencana harus ditingkatkan. Karena itu, presiden mengingatkan, penting untuk melakukan edukasi pelatihan-pelatihan teknik SAR secara masif kepada masyarakat.

“Kita harus membangun kesadaran agar masyarakat semakin peduli dan sigap melakukan upaya preventif terutama di daerah-daerah yang rawan bencana,” urainya.

Terakhi, disebutkan Presiden Rakernas harus melahirkan gagasan-gagasan yang inovatif yang implementasi terobosan-terobosan penting untuk meningkatkan pelayanan Basarnas.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU