> >

Diduga Milik Asing, TNI AL Sebut Alat Survei yang Ditemukan Nelayan Selayar Buat Kepentingan Militer

Hukum | 20 Februari 2022, 05:35 WIB
Benda asing mirip rudal yang ditemukan nelayan di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan merupakan side scan sonar (SSS) yang berfungsi sebagai alat survei bawah air untuk meneliti dan merekam kondisi di bawah permukaan laut. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Benda asing mirip rudal yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan bakal diperiksa oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal).

Benda mirip rudal tersebut diketahui merupakan side scan sonar (SSS) yang berfungsi sebagai alat survei bawah air untuk meneliti dan merekam kondisi di bawah permukaan laut.

Ternyata alat yang dirancang khusus untuk mendeteksi permukaan laut ini bukan milik TNI AL.

Baca Juga: Bukan Rudal, Ini Penjelasan TNI AL Soal Temuan Nelayan di Perairan Selayar

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI/Makassar, Laksma TNI Dr. Benny Sukandari menjelaskan alat tersebut dapat menyerap sejumlah data. 

Mulai dari perikanan, sesmik, permukaan dasar laut, salinitas, suhu, arus hingga pasang surut air laut, sesmik termasuk sumber daya alam.

Menurut Benny data-data tersebut dipakai untuk pembangunan nasional seperti data perikanan dan gas bumi. 

Namun data yang didapat dari alat tersebut juga bisa dipakai untuk kepentingan militer. Di antaranya untuk kepentingan operasionalisasi kapal selam.

Baca Juga: TNI AL Periksa Benda Asing Mirip Rudal yang Ditemukan Nelayan di Perairan Selayar

"Kita tidak tahu oleh siapa alat ini ditebarkan. Tentu ini suatu kewaspadaan bahwa di perairan kita ini masih rawan akan kepentingan yang seperti ini tanpa sepengetahuan negara, atau militer dalam hal ini TNI AL," ujar di KRI Fatahillah-361, Sabtu (19/2/2022). 

Benny menambahkan saat ditemukan nelayan alat survei bawah laut tersebut masih dalam keadaan aktif dengan ditandai lampu indikatif sensor yang masih berkedip dan tetap merekam sampai lampu indikator itu padam.

Alat tersebut kini dibawa ke Dinas pengembangan dan Penelitian TNI AL (Dislitbangal) untuk mengetahui sejumlah data yang diambil dari perairan Indonesia. Termasuk juga menelusuri siapa pemilik alat tersebut.

Baca Juga: KSAL Yudo Margono Tegaskan Tak Ada Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna: KRI dan Pesawat Kita Standby

"Ada kemungkinan alat ini masih menyimpan data-data. Kalau seandainya masih bisa di ambil data-datanya kemungkinan besar kita tahu misi daripada alat ini," ujar Benny.

Tertulis made in USA

Benny menambahkan sejauh ini sudah tiga alat survei bawah laut yang ditemukan di perairan Indonesia. 

Terdapat tulisan Made in USA di ujung benda asing mirip rudal yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan. (Sumber: KOMPAS TV/ARIEF TIRTANA)

Ke depannya TNI bakal lebih detal lagi dalam melakukan pengawasan keamanan khususnya di perairan kepulauan selayar. 

Baca Juga: Kapal TNI AL Makassar Kirim Logistik Untuk Korban Gempa Selayar

Terlebih perairan kepulauan selayar menjadi jalur laut yang ramai dilewati kapal-kapal militer maupun sipil yang mempunyai misi-misi tersendiri dengan memanfaatkan situasi lenggangnya keamanan perairan Indonesia yang luas.

"ke depan Kami akan lebih detail lagi melakukan pengawasan, kaitannya dengan keamanan laut khususnya di perairan kepulauan selayar," ujar Benny.

Adapun alat yang kini dibawa ke Dislitbangal ini terdapat sebuah tulisan dengan bahasa Inggris.

Di badan benda mirip rudal tersebut terdapat sebuah peringatan "mengandung tekanan gas Co2, jangan sampai suhu di atas 130F (54C)" dengan Bahasa Inggris.

Baca Juga: Korsel Tawarkan Hibah 3 Kapal Jenis Korvet, TNI AL Kaji Kelayakan dan Usia Kapal

Di ujung alat khusus itu juga terdapat tulisan berwarna merah Made In USA lengkap dengan bendera Negara Amerika Serikat. 
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU