Pengamat Politik Islam Beber 4 Tipologi Pemilih Muslim di Pilpres 2024, Berikut Ulasannya
Politik | 17 Februari 2022, 09:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Islam The Political Literacy, Muhammad Hanifudin, memaparkan soal empat tipologi pemilih Muslim di Indonesia pada pilpres yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Menurut Hanifudin, 4 tipologi pemilih Muslim pada Pilpres 2024 mendatang ada empat kategori dan mengikuti tipologi calon presiden yang kemungkinan bertarung pada 2024 mendatang.
“Pertama, pemilih Muslim yang cenderung memilih elite sentral. Figur yang memiliki karpet merah organisasional dari partai masing-masing. Semisal Prabowo Subianto, Puan Maharani, AHY, dan Cak Imin,” ujarnya kepada KOMPASTV pada Rabu malam (16/2/2022).
Baca Juga: Masyumi Reborn: Membangkitkan Kejayaan Masa Lalu, Menggaet Pemilih Muslim Masa Kini
Sedangkan Kedua, lanjut Hanifudin, pemilih Muslim yang cenderung menjatuhkan pilihan pada figur asosiasional. Figur yang menurutnya lahir dari mekanisme pencapresan partai pengusung.
“Sebagai misal adalah Airlangga Hartarto. Meskipun di dalam internal Partai Golkar banyak faksi, sejauh ini, nama Airlangga dikerek sedemikian hingga sebagai figur yang terasosiasi dengan Golkar. Strategi ini diuntungkan posisinya sebagai ketua umum,” ucapnya.
Ketiga, lanjut Hanifudin, pemilih muslim yang cenderung memilih pada figur kontekstual. Yaitu figur yang memiliki daya tarik karena sering bersentuhan dengan dinamika kekinian.
Mereka ini, katanya, menjadi arus utama pusaran opini, baik di media massa ataupun media sosial.
“Hanya saja, figur ini harus mendapatkan dukungan partai politik sebagi kendaraan politik. Sebagai misal adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Sedangkan Keempat, pemilih Muslim yang memilih figur periferal. "Figur pinggiran yang memiliki ambisi dan percaya diri untuk menguji keberuntungan dalam kandidasi pilpres,” tuturnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV