Kemenkes: Kasus Positif Covid-19 akibat Varian Omicron Sudah Melebihi Delta
Update corona | 16 Februari 2022, 18:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Positif Covid-19 varian Omicron saat ini sudah melebihi kasus varian Delta yang terjadi pada periode Mei hingga Agustus 2021.
Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan data 15 Februari 2022 kasus Covid-19 akibat varian Omicron sudah mencapai 57.049 kasus.
Angkat tersebut sudah melebihi dari puncak kasus Covid-19 varian Delta di tahun 2021 yakni 56.000 kasus.
Baca Juga: Siap-Siap, Kasus Covid-19 Omicron akan Melonjak di Luar Jawa-Bali 3-4 Pekan Lagi
Di sisi lain, kasus kematian di gelombang ketiga akibat varian Omicron ini jauh lebih rendah dari gelombang kedua.
Siti menjelaskan, data per 15 Februari 2022, jumlah kematian di gelombang ketiga ini mencapai 134 kematian.
Jumlah ini jauh lebih rendah, dari sebelumnya saat varian Delta dengan kasus positif 56 ribu, angka kematian sekitar 2.500 kasus.
"Secara proporsi jumlah kematian jika kita bandingkan dengan varian Delta pada periode Mei-Agustus 2021 yang mencapai 238 persen, jumlah kematian pada periode Januari-Februari 2022 varian Omicron lebih rendah kurang lebih 90 persen," ujar Siti dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga: Enam Provinsi Indonesia Catat Rekor Peningkatan Omicron Melebihi Puncak Kasus Delta
Siti menambahkan, angka positivity rate di tengah melonjaknya Covid-19 akibat varian Omicron per tanggal 15 Februari 2022 sebesar 16,68 persen.
Menurut Siti besaran tersebut lebih rendah jika dibandingkan saat varian Delta, angka positivity rate mencapai 50 persen.
"Saat ini Omicron sudah mendominasi varian Covid-19 yang bersirkulasi di masyarakat. Angka Nasional dalam 30 hari terakhir varian Omicron mencapai 98 persen, varian lain 2 persen," ujar Siti.
Baca Juga: Catat, Ini Perbedaan Gejala Omicron Pada Orang yang Belum dan Sudah Vaksin
Lebih lanjut Siti menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron ini juga membuat anak-anak tertular virus Corona meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya tingkat penularan varian Omicron dibanding varian Delta.
Menurut Siti penularan Covid-19 varian Omicron pada anak paling banyak ditularkan dari anggota keluarga.
Faktor tersebut lantaran banyak kasus positif Covid-19 di kelompok dewasa tidak bergejala dan gejala ringan seperti flu sehingga tidak dianggap terpapar Covid-19.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Lampaui Puncak Delta, Kemenkes Klaim BOR Rumah Sakit Terkendali
Kemudian anggota keluarga juga jarang menggunakan masker sehingga penularan pada anak menjadi besar.
Namun, sambung Siti, tingginya penularan Covid-19 kepada anak-anak tidak membuat perawatan pasien Covid-19 anak di rumah sakit meningkat.
"Kalau kita lihat jumlah anak dirawat di rumah sakit itu angkanya sangat kecil, kurang dari 2 persen dari kasus anak yang sebesar 14 persen," ujar Siti.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV