Kemenkes Belum Bisa Simpulkan Penurunan Kasus Covid-19 di DKI, Testing atau Pandemi Melandai?
Berita utama | 16 Februari 2022, 15:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Kesehatan belum bisa menyimpulkan penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta.
Kemenkes masih mencoba memastikan penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta benar-benar karena situasi pandemi melandai atau karena testing yang turun.
Demikian Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (16/2/2022).
“Apakah betul ada penurunan ataukah karena testing yang sedikit turun di DKI Jakarta,” kata Nadia.
Baca Juga: Catat, Ini Perbedaan Gejala Omicron Pada Orang yang Belum dan Sudah Vaksin
Kendati demikian, Nadia tidak menampik jika dalam waktu dua hari terakhir kasus positif baru Covid-19 di Jakarta memang mengalami penurunan.
“Kasus COVID-19 di DKI Jakarta telah melampaui capaian puncak periode Delta (Juli-Agustus 2021) sekitar 14.000 kasus. Kemarin (periode Omicron, red.) angkanya mencapai 15.825 kasus. Tetapi sudah terjadi penurunan dalam dua hari terakhir," kata Nadia.
Nadia menuturkan hingga saat ini Kemenkes masih memantau perkembangan untuk bisa memastikan apa penyebab turunnya angka kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta.
Saat ini, lanjut Nadia, pola pelaporan kasus dari pemerintah DKI Jakarta hingga saat ini masih bersifat fluktuatif.
Baca Juga: KSP: Tingkat Keterisian Rumah Sakit Secara Nasional Terkendali Dibanding Saat Hadapi Varian Delta
“Ada tambahan data yang belum dilaporkan terjadi pada data Sabtu dan Minggu lalu, angka masih sangat fluktuatif,” ucap Nadia.
Lebih lanjut, Nadia menambahkan pemantauan terhadap situasi pandemi COVID-19 di DKI Jakarta dilakukan melalui pelaporan data kasus secara "real time" atau seketika.
Berdasarkan laporan sementara, penurunan kasus COVID-19 di DKI Jakarta saat ini terjadi hampir di seluruh wilayah kota administratif.
“Walaupun penurunannya bervariasi ada yang empat hingga tujuh hari penurunan. Kita lihat ada penurunan kasus Omicron. Tetapi tetap harus waspada, tingkat puncak kasus itu tergantung dengan deteksi, kemudian protokol kesehatan kita,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV