> >

Tingkatkan Layanan Telemedicine, Kemenkes Sebut Paket Obat bagi Pasien Isoman Diantar 1x24 Jam

Kesehatan | 11 Februari 2022, 13:06 WIB
Ilustrasi jasa telemedicine. Kemenkes memastikan obat bagi pasien Covid-19 yang isoman diiantar dalam waktu 1x24 jam. (Sumber: KompasTV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan layanan telemedicine seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 varian Omicron yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menuturkan, jika sebelumnya pengantaran paket obat untuk pasien isoman lebih dari 1 x 24 jam, saat ini 95 persen pengiriman sudah sampai dalam waktu satu hari.

“Untuk paket obat pasien isoman, saat ini sudah 95 persen kita bisa mengantarkan obat ke rumah pasien dalam tempo 1×24 jam," kata Kadir dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (11/2/2022).

Adapun kelancaran pelaksanaan pengantaran paket obat untuk pasien Covid-19 yang isoman karena didukung kerja sama Kemenkes dengan penyedia jasa ekspedisi, SiCepat.

Selain itu, katanya, Kemenkes juga telah meminta PT Kimia Farma mempercepat pengadaan paket obat bagi pasien isolasi mandiri.

"Kami sudah mempercepat pengadaan obat bekerjasama dengan Kimia Farma,” ujarnya.

Baca Juga: Simak! Ini Cara Akses Telemedicine Bagi Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat yang bergejala ringan maupun tanpa gejala untuk melakukan isoman di rumah maupun di isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah.

Imbauan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban tenaga kesehatan dan rumah sakit., menyusul dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Pasien yang melakukan Isoman bisa memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau melapor ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan secara medis oleh petugas kesehatan.

Selain meningkatkan layanan obat, pemerintah, kata Abdul Kadir juga memperkuat tenaga kesehatan guna mengantisipasi kondisi terberat.

Kemenkes telah mempersiapkan kembali perekrutan relawan kesehatan sebagai cadangan tenaga kesehatan di kondisi sulit nanti.

“Selain melakukan perekrutan, kita juga melakukan pemeriksaan teratur kepada tenaga kesehatan kita," jelasnya.

"Positivity rate tenaga kesehatan kita saat ini di bawah 10 persen. Belum ada nakes yang meninggal sejauh ini akibat Omicron karena memang mereka sudah bersiap dan diberikan vaksinasi booster untuk pencegahan. Kalaupun terinfeksi, gejalanya ringan atau tanpa gejala,” sambungnya.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Pasien Konfirmasi Omicron Tak Butuh Perawatan RS, Cukup Telemedicine

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : kemkes.go.id


TERBARU