> >

BREAKING NEWS: 4 Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Terkonfirmasi Positif Covid-19

Breaking news | 7 Februari 2022, 09:34 WIB
Kolase foto kondisi bus pariwisata rombongan dari solo yang mengalami kecelakaan di Jalan Imogiri. (Sumber: Tribun Jogja)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Empat korban luka-luka kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut laporan Jurnalis KOMPAS TV Michael Aryawan, empat orang tersebut merupakan bagian dari lima korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati. Adapun satu orang yang lainnya masih menunggu hasil test Covid-19.

Saat ini empat korban luka-luka yang dinyatakan positif Covid-19 sudah berada di bangsal karantina.

Perlu diketahui, total penumpang dalam kecelakaan bus pariwisata di Bantul sebanyak 47 orang. Dari jumlah tersebut 13 diantaranya meninggal dunia dan sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

Sementara 34 orang lainnya yang luka-luka, sebagian sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Saat ini korban kecelakaan yang masih dalam perawatan sebanyak 15 orang. Rinciannya, sebanyak 10 orang dirawat intensif di PKU Muhammadiyah Bantul. Sedangkan 5 orang lainnya dirawat di RS Panembahan Senopati.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengungkap kronologi kecelakaan bus pariwisata di Kedungguweng, Wukirsasi, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (6/2/2022) siang.

Ihsan menuturkan, bus yang bertujuan melakukan kegiatan wisata tersebut sempat tak kuat menanjak dan menurunkan penumpang.

"Setelah dari Breksi menuju hutan pinus dan melewati TKP tersebut, kendaraan yang akan menaiki Bukit Bego yang merupakan tanjakan, sempat tidak kuat, itu keterangan dari saksi," kata Ihsan dalam keterangan persnya, Minggu malam. 

Baca Juga: Kesaksian Warga soal Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Ada Suara Gemuruh dan Ledakan

Setelah penumpangnya turun, lanjut Ihsan, kendaraan bisa naik perlahan-perlahan ke tanjakan tersebut. 

Penumpang naik kembali. Namun pada saat bus melewati turunan di sekitar Bukit Bego, kendaraan melaju turun dan tiba-tiba oleng kemudian menabrak tebing.

Keterangan itu, kata dia, berdasarkan keterangan saksi selamat yang berada di dalam bus berpelat nomor AD-1507-EH berwarna hijau tersebut.

"Dari keterangan saksi yang ada di dalam kendaraan tersebut. Melihat sopir panik sambil mempermainkan persneling giginya sehingga ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi, atau rem blong," ujarnya.

Sementara Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul Iptu Maryanta sebelumnya mengungkapkan, sopir bus diduga tak menguasai medan jalan.

"Dugaan tidak menguasai medan, untuk rem kami pastikan fungsi atau tidak nantinya, apakah rem kurang maksimal, kami juga perlu melakukan penyelidikan," kata Maryanta.

Terkait peristiwa nahas itu, dia mengatakan bus sudah oleng saat bergerak dari arah timur atau objek wisata Taman Mangunan.

Karena hendak menghindari kendaraan di bawah, sang sopir kemudian membanting stir ke kanan dan menghantam tebing.

Kecelakaan maut ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. 

Sementara kondisi bodi samping bus ringsek, bagian depan bus rusak parah, kaca mobil pecah dan berserakan, serta roda sisi kanannya terlepas.

Baca Juga: Bus Pariwisata Kecelakaan di Bantul Angkut Rombongan Family Gathering

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU