Pengakuan Napi Lapas Cipinang: Bayar Rp30 Ribu per Minggu untuk Bisa Tidur Beralas Kardus
Peristiwa | 4 Februari 2022, 01:45 WIBMenurut WC, kasus jual beli kamar di Lapas Cipinang sudah sejak lama terjadi. Hal tersebut merupakan "pemasukan sampingan" untuk para oknum petugas di lapas itu.
Baca Juga: Kabareskrim Polri Usulkan Tersangka Napoleon Bonaparte Dipindahkan ke Lapas Cipinang
"Mau enggak mau, kami harus bayar buat tidur. Minta duit ke keluarga di luar untuk dikirim ke sini," ujar WC.
"Kalau enggak punya duit ya susah. Makanya yang makmur di sini (Lapas Cipinang) napi bandar narkoba."
Dalam kesempatan wawancara terpisah, Kepala Lapas Kelas I Cipinang Tony Nainggolan membantah adanya praktik jual beli kamar seperti yang disebut-sebut oleh WC.
Tony mengatakan, para narapidana di Lapas Cipinang tidak perlu mengeluarkan uang untuk dapat menikmati fasilitas tambahan.
Baca Juga: Jepang Dilaporkan Eksekusi Mati Tiga Narapidana, Pertama di Era PM Fumio Kishida
"Baru kemarin saya membuka program admisi orientasi (pengenalan lingkungan) dan saya sampaikan kalau di Lapas Cipinang tidak ada urusan yang berbayar termasuk masalah tidur," kata Tony kepada wartawan.
Namun demikian, Tony tidak menampik terkait kondisi Lapas Kelas I Cipinang yang memang sudah melebihi kapasitas atau overload.
"Isi hari ini 3.206 orang untuk kapasitas 880 orang. Kalau itu (praktik jual beli kamar) benar dilakukan pegawai atau narapidana, saya akan ambil tindakan tegas," ujar Tony.
Baca Juga: Berantas Peredaran Narkoba, Kanwil Kemenkumham Banten Pindahkan 58 Narapidana ke Nusakambangan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com