> >

Ketum PP Muhammadiyah: Moralitas Bisa Menjadi Pencegah Korupsi

Politik | 3 Februari 2022, 11:38 WIB

“Ketika kita memiliki peluang untuk menyimpan, untuk korupsi, dan peluang itu tidak diketahui orang banyak, sistempun bisa diakali, apakah kita masih punya keberanian moral untuk tidak korupsi, tidak menyimpang, tidak menyeleweng, dan tidak sewenang-wenang. Jika tidak melakukan itu, di situlah letak keluhuran moral,” ungkapnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Resmi Diakui di Amerika, Siap Berkolaborasi Berbagai Lembaga Asing

Nilai Moralitas Agama dan Budaya Terkait Korupsi

Menurutnya, nilai-nilai moral yang tumbuh dari agama dan budaya luhur lalu mengakar dalam batin dan sanubari bangsa harus diletakkan di atas aturan-aturan yang serba praktis.

Bila ranah publik dan kehidupan lebih banyak dikontrol nilai pragmatisme dan oportunisme tanpa dibingkai nilai-nilai ideal, menurutnya, maka hukum yang serba formal dapat dimanipulasi untuk kepentingan-kepentingan praktis.

“Akibatnya, banyak orang merasa boleh bertindak apapun demi meraih keinginan dan tujuan pribadi maupun kroni,” tambahnya.

Baca Juga: Mengenang Abdul Karim Oei, Tokoh Muhammadiyah Kawan Seperjuangan Bung Karno

Kata dia, peraturan secanggih apapun barangkali dapat diakali oleh mereka yang memang sudah berniat untuk korupsi.

Haedar menegaskan bila nilai-nilai kepantasan, kelaziman, dan hal-hal yang menyangkut nilai keadaban diletakkan di atas hal-hal yang serba praktis dan pragmatis, di situlah letak keluhuran moral.

Haedar berpesan agar kepada warga dan elit bangsa agar menempatkan moral di atas hukum dengan komitmen yang kuat.

“Kita bicara tentang moral dan moralitas itu bicara tentang sesuatu yang abstrak dan luhur tetapi sesungguhnya sangat bernilai hanya implementasinya memerlukan komitmen kita semua yang muaranya pada batin dan akal budi,” tuturnya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU