> >

Jumlah Kasus Terus Naik, IDI: Indonesia 'Berhasil' Masuk Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19

Kesehatan | 1 Februari 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia tak kunjung menunjukan akhirnya, bahkan kini bayangan gelombang ketiganya sudah menanti. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Andreas Fitri Atmoko)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gelombang ketiga pandemi Covid-19, menurut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat ini telah terjadi di Indonesia.

Klaim dari Zubairi itu berdasarkan tingkat penularan atau positivity rate serta angka keterisian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang sudah mulai merangkak naik.

"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga (pandemi Covid-19), ya kita telah 'berhasil' memasukinya," kata Zubairi lewat akun Twiter pribadinya @ProfesorZubairi, Senin (31/1/2022).

"Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster. Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," imbuhnya.

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Erick Thohir Minta Masyarakat Tak Panik tapi Tetap Waspada

Lebih lanjut, Zubairi juga menilai, upaya pemerintah dalam penelusuran kontak erat dari pasien Covid-19 sejauh ini belum terlihat optimal.

Menurut Zubairi, jumlah tes Covid-19 saat ini masih timpang, dengan sebaran paling banyaknya ada di DKI Jakarta.

Padahal, transmisi lokal virus Corona sudah terjadi di banyak daerah, terutama varian Omicron yang begitu cepat penyebaranannya.

"Kita ini berjalan seperti biasa saja-tanpa sadar bahwa yang terinfeksi itu sebenarnya sudah di mana-mana," ungkap Zubairi.

Baca Juga: Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 Meningkat karena Omicron, Wagub DKI: Kami Sudah Siap

Oleh sebab itu, Zubairi meminta masyarakat agar lebih waspada terhadap penularan Covid-19 dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Sebelumnya, Zubairi sempat mendesak pemerintah untuk kembali menaikkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), usai kasus Covid-19 melonjak dalam sepekan terakhir.

Selain itu, Zubairi juga melihat betapa pentingnya evaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 yang sudah semestinya dihentikan segera untuk sementara waktu.

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU