> >

Azis Syamsuddin: Orang Jangan Lihat Saya Enak Jadi Wakil Ketua DPR, Dulu Saya Tukang Cuci Mobil

Hukum | 31 Januari 2022, 21:55 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (24/9/2021) malam. (Sumber: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )

“Saya harus makan sehari sekali yaitu pukul 11-12 dengan membayar 5 dolar Australia all you can eat. Kartu itu saya 'apply' ke pemerintah 'New South Wales' untuk bertahan di Australia.”

Lebih lanjut, Azis mengungkapkan perjuangannya saat mengambil gelar master di bidang keuangan juga membentuk karakternya.

"Kita sama-sama mengetahui ekonomi sangat kacau pada 1998. Pada saat bersamaan saya dan istri menanti kelahiran putra kedua saya, saya harus dengan biaya efisien mencari tambahan pemasukan untuk hidup selama merantau di negeri kangguru," kata Azis.

Baca Juga: Tuntut Azis Syamsuddin 4 Tahun 2 Bulan, Jaksa: Terdakwa Tidak Mengakui Kesalahan dan Berbelit-belit

Dalam pleidoi pribadi yang dibacakan selama lebih dari satu jam tersebut, Azis mengungkapkan ia punya dua gelar sarjana yaitu di bidang hukum dan ekonomi.

Setelah menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di Australia, Azis juga mengambil doktor di bidang hukum di Universitas Padjajaran pada 2007.

"Orang tua saya mengajarkan saya untuk tidak mudah berputus asa dan berleyeh-leyeh. Perjalanan karier saya dimulai dari tahun 1993 di perusahaan asuransi saat menulis skripsi sambil menawarkan asuransi door to door hanya untuk mendapatkan komisi. Lalu pidah ke dunia perbankan di bank swasta yaitu di treasury," ujar Azis.

Namun, belakangan Azis menyadari jika ia tidak cocok di dunia keuangan dan bank karena harus bekerja dari pukul 07.30-17.00, di depan meja di belakang komputer.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Sebut Eks Penyidik KPK Stepanus Robin Memelas Pinjam Uang

"Saya mengubah hidup saya menjadi pengacara, alhamdullilah di kantor pengacara ini saya berkarier," kata Azis Syamsuddin.

"Dari proses magang, menjadi lawyer, junior associate, junior partner, terakhir managing partner di satu kantor pengacara di Jakarta. Pengalaman ini membuat saya bekerja lebih nyata untuk membela klien saat itu."

Baru pada 2004 ia ditawari menjadi calon anggota legislatif di partai Golkar dari koleganya yang ia kenal di bidang hukum.

"Pada saat itu Partai Golkar sedang terpuruk dan saya jadi caleg dan memutuskan masuk ke dunia politik. Dalam dunia politik ini saya menyadari inilah jati diri saya yang saya inginkan," ucap Azis.

Baca Juga: Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Menjelaskan Kronologi Penyuapan yang Diterima Sejak Mei 2020

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU