Kementerian PUPR Minimalkan Penggunaan Beton dalam Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai
Sosial | 31 Januari 2022, 13:28 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meminimalkan penggunaan beton dalam penataan Kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali.
Secara khusus, Kementerian PUPR akan berupaya lebih mengoptimalkan material alami.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Minggu (30/1/2022).
"Agar tidak merusak mangrove, Kementerian PUPR akan mengoptimalkan penggunaan material bambu, kayu dan unsur alami lainnya serta mengurangi penggunaan bahan beton," kata Wempi saat menghadiri acara Aksi Bersih Mangrove di Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga: HUT PDI-P, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tanam Mangrove di Buleleng
Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai pada Januari 2022 dan ditargetkan selesai September 2022 untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Sehingga pada Oktober 2022 bisa digunakan sebagai showcase mangrove.
Lingkup pekerjaan penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai antara lain pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove, area persemaian, area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), menara pandang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan area parkir di sekitar Waduk Muara.
Terkait kegiatan aksi bersih mangrove tersebut, Wempi mengapreasiasi partisipasi dari berbagai lembaga, komunitas lingkungan, dan masyarakat sekitar pada kegiatan Aksi Bersih Mangrove ini.
"Semoga aksi ini dapat terus belanjut dan dapat mengubah perilaku serta mental masyarakat agar disiplin menjaga kebersihan lingkungan," kata Wamen Wempi.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV