Edy Mulyadi Kembali Minta Maaf: Musuh Saya Bukan Warga Kalimantan
Peristiwa | 31 Januari 2022, 13:22 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Edy Mulyadi memenuh panggilan Bareskrim Polri untuk diperiksa terkait pernyataan “tempat jin buang anak".
Sebelum memasuki ruang pemeriksaan, pada Senin (31/1/2022), Edy kembali menyampaikan permintaan maaf kepada warga Kalimantan.
Dia pun menegaskan bahwa musuhnya bukanlah warga Kalimantan, tetapi ketidakadilan.
“Saya kembali minta maaf kepada para sultan sultan Kutai, Sultan Paser, Sultan Banjar, Sultan Pontianak, Sultan Melayu atau apa segala macam termasuk suku-sukunya. Semua saya minta maaf tapi mereka semua bukan musuh saya. Musuh saya untuk kita semua adalah ketidakadilan,” ujar Edy Mulyadi di Bareskrim Polri.
Baca Juga: Bawa Pakaian, Edy Mulyadi Menduga Bakal Ditahan Klaim Sadar Tengah Dibidik!
Edy pun menegaskan bahwa dia tetap menolak proyek ibu kota negara (IKN) baru. Sejumlah alasan dikemukakan Edy. Dia misalnya menyebut proyek IKN memboroskan anggaran negara.
“Tidak tepat waktunya duit yang segitu banyaknya harusnya buat mensejahterakan rakyat, buat pembangunan ekonomi nasional, buat memompa ekonomi dalam negeri bukan untuk membangun,” tuturnya.
Dia menduga pembiayaan IKN akan bermasalah, dan proyek tersebut nantinya akan mangkrak.
Baca Juga: Edy Mulyadi: Bukan Karena 'Tempat Jin Buang Anak', Saya Dibidik Karena Ganggu Kepentingan Oligarki
Alasan lain, kata Edy, pembangunan IKN akan memperparah ekologi Kalimantan. Selain itu, disebutkan Edy, kaum oligarki akan mengambil keuntungan karena akan mendapatkan kompensasi dari lahan-lahan yang sudah mereka miliki.
Sementara itu, sambung Edy, para oligarki yang memiliki pertambangan di daerah sekitar IKN baru pun bakal dibebebaskan dari kewajiban melakukan rehabilitasi lahan yang telah dieksploitasi.
“Saya mohon maaf banget selama puluhan tahun Kalimantan itu dieksploitasi habis-habisan. Sudah berapa miliar ton batubara itu dieksploitasi sudah berapa juta hektar itu hutan-hutan di tebas,” tukasnya.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap Edy Mulyadi Saat Tiba di Bareskrim Polri Hadiri Pemeriksaan
Karena eksploitasi yang dahsyat, sebut Edy, kini warga Kalimantan justru tidak lebih sejahtera dibanding warga di Pulau Jawa.
“Harusnya mereka mendapat bagian tetapi kita tahu dengan segala hormat, teman-teman saya saudara-saudara kita di Kalimantan masih jauh dari kehidupan yang seharusnya dengan potensi sumber daya alam yang dikerok luar biasa itu,” papar Edy.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV