Jelang Imlek, Ini 5 Fakta Perayaan Tahun Baru China dan Sejarah Etnis Tionghoa di Indonesia
Peristiwa | 30 Januari 2022, 12:21 WIBSaat itu, Raden Patah mengambil alih Majapahit, dan menyatakan dirinya sebagai Raja Demak, Kerajaan Islam pertama di Jawa.
Banyak orang Tionghoa baik yang berlatar belakang Muslim maupun non-Muslim terlibat dalam upaya mereka membangun masjid.
3. Polulasi Etnis Tionghoa di Indonesia
Menurut Goodstats.id, jumlah populasi orang Tionghoa di Indonesia ada 7.670.000 diaspora China di Indonesia.
"Diaspora China” adalah orang China perantauan, yakni orang-orang dengan keturunan China yang menetap di luar China.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, salah satu gelombang besar kedatangan Tionghoa ke Indonesia adalah pada abad ke-18 hingga ke-20.
Pada masa kolonial Belanda, banyak orang Tionghoa yang datang sebagai buruh perkebunan atau pekerja tambang timah.
Pada perempat awal tahun 1900-an, gelombang migrasi sampai pada masuknya sekitar setengah juta etnis Tionghoa ke Hindia-Belanda.
4. Termasuk Suku Bangsa terbesar di Indonesia
Etnis Tionghoa menduduki peringkat ke-15 sebagai suku bangsa terbesar di Indonesia dari hasil sensus tahuh 2000.
Terdapat 1.738.936 penduduk yang mengaku sebagai orang Tionghoa, yang mencakup 0,86 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Pada tahun 2010, hasil sensu menyebutkan bahwa populasi Tionghoa mencapai 2.832.510 jiwa, atau sekitar 1,2 persen dari penduduk Indonesia.
5. Tradisi Imlek di Indonesia
Menjelang Hari Raya Imlek, orang Tionghoa dengan kepercayaan Konghucu dan Buddha akan melaksanakan sembahyang pergantian tahun.
Dalam prosesi sembahyang kepada Tuhan, ada persembahan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu lauk, kue manis, dan buah-buahan akan disajikan di atas altar.
Baca Juga: Mengenal Gu Zheng, Alat Musik Kecapi Asal China yang Kerap Hiasi Suasana Imlek
Selain bersembahyang kepada Tuhan, mereka juga mendoakan leluhur.
Saat Hari Raya Imlek mereka juga memiliki tradisi memberi angpau dilakukan orangtua kepada anak-anak muda.
Tradisi ini disebut sudah ada sejak zaman Dinasti Xia dan Dinasti Shang.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com