Panggil Bahlil Minta Hilirisasi Batubara Tidak Diundur Lagi, Presiden Jokowi: Saya Kejar Terus
Berita utama | 24 Januari 2022, 13:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk memastikan proyek hilirisasi batubara dapat berjalan sesuai waktunya.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batubara menjadi Dimetil Eter di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022).
“Inilah kenapa saya ikuti terus, saya kejar terus, tadi juga sebelum masuk ke sini saya kumpulkan semua yang berkaitan dengan ini, untuk memastikan bahwa ini selesai sesuai yang disampaikan oleh Air Produk dan juga tadi Menteri Investasi 30 bulan, jangan ada undur-undur lagi,” tambahnya.
Apalagi, kata Presiden, proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter bisa mengurangi subsidi dari APBN Rp7 triliun kurang lebih jika sudah berproduksi.
Baca Juga: Bahlil: Proyek Hilirisasi Batubara Jadi Dimetil Eter Buka Lapangan Kerja bagi 13 Ribu Orang
“Kalau semua elpiji nanti distop dan semuanya pindah ke DME, duit yang gede sekali Rp60-Rp70 triliun itu akan bisa dikurangi subsidinya dari APBN. Ini yang terus kita kejar,” ujarnya.
“Selain bisa memperbaiki neraca perdagangan karena nggak impor, kita bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan kita karena kita nggak impor,” tambah Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, lanjut Presiden, impor elpiji Indonesia sangat besar atau mencapai Rp80 Triliun dari kebutuhan ratusan triliun.
“Rp80 triliun itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya sudah sangat tinggi sekali, subsidinya antara Rp60 sampai Rp70 triliun. Pertanyaan saya apakah ini mau kita terus terus kan?” kata Presiden.
Baca Juga: Jokowi: Kalau Elpiji Distop dan Pindah ke DME, Berkurang Subsidi Rp70 Triliun dari APBN
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV