Dirikan Yayasan Mengaji, Waketum DMI: 65 Persen Umat Islam Indonesia Buta Huruf Al-Quran
Agama | 23 Januari 2022, 02:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengatakan dalam riset yang ia lakukan, 65 persen umat Islam di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur'an.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan tausiah dalam kegiatan khataman Qur'an Juz 30 digelar oleh El Medina- Syeikh Ali Jaber Rahimahullah pada Sabtu (22/1/2022).
Oleh karena itu, Syafruddin mengingatkan bahwa pentingnya berjuang untuk mengentaskan buta huruf Al-Qur'an di Indonesia.
"Jadi kalau 223 juta itu penduduk Indonesia adalah beragama Islam. 65 persennya, umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur'an dan buta secara umum," ucap Syafruddin yang hadir secara virtual.
Baca Juga: Tertulis dalam Alquran, Ini 5 Manfaat Buah Anggur untuk Tubuh, Bisa Lawan Kanker
Syafruddin juga mengatakan dalam riset tersebut diketahui 35 persen umat Islam Indonesia yang bisa membaca Al-Qur'an.
"Hanya 35 persen saja bangsa Indonesia beragama Islam yang bisa membaca Al-Qur'an," lanjutnya.
Atas dasar itu, Syafruddin bersama sejumlah kelompok pemuda Islam mendirikan Yayasan Indonesia Damai Mengaji.
"Oleh sebab itu kami dan tim kelompok pemuda Islam mendirikan foundation yang namanya Yayasan Indonesia Damai Mengaji. Saya ketuanya sedangkan ketua dewan pembinanya Imam besar Prof Nasaruddin," kata Syafruddin.
Baca Juga: Peringati Hari Santri, Polsek Salawati Bagi Alquran
Syafruddin mengungkapkan, Yayasan Indonesia Damai Mengaji telah melakukan beberapa hal untuk mengentaskan buta huruf Al-Qur'an secara umum di Indonesia.
"Setidaknya ada dua yayasan yang aktif, pertama ialah mencetak Al-Qur'an sebanyak-banyaknya," ungkap Syafruddin.
Hal kedua yang dilakukan pihak yayasan yaitu membuat masif rumah atau spot untuk membaca dan belajar Al-Qur'an.
“Saya 3 bulan lalu di Makassar meresmikan rumah mengaji di dalam gang sempit. Di mana muridnya adalah 150 bekas preman dan semua bertato dan semua sudah hafal juz Al-Qur'an. Jadi itulah yang kita perjuangkan," tandas Syafruddin.
Penulis : Dian Septina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV