> >

Naik Jadi 840 Kasus, Ini Perbedaan Gejala Covid-19 Omicron yang Disebut Mirip Batuk Pilek Biasa

Kesehatan | 19 Januari 2022, 10:28 WIB
Ilustrasi mengalami pilek. (Sumber: PIXABAY)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat per tanggal 17 Januari 2022, kasus Omicron di Tanah Air mencapai 840 pasien.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, dari 840 kasus varian Omicron, sebanyak 174 kasus merupakan transmisi lokal dan 609 kasus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri.

Sedangkan sisanya, sebanyak 57 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi varian Omicron masih diteliti epidemiolog untuk memastikan apakah 57 kasus tersebut transmisi lokal atau dari pelaku perjalanan luar negeri.

Diketahui kasus transmisi lokal varian Omicron pertama kali diumumkan pada 28 Desember 2021 dengan pasien pria asal Medan (37).

Siti Nadia menambahkan, dari 609 kasus varian Omicron pelaku perjalanan luar negeri, Arab Saudi menjadi negara kedatangan yang menyumbang kasus Omicron terbanyak di Indonesia.

Negara kedatangan yang menyumbang kasus Omicron terbanyak kedua yakni Turki. 

Menurut Siti Nadia, ada 10 negara kedatangan pelaku perjalanan luar negeri yang menyumbang kasus Omicron terbanyak di Tanah Air. 

"Arab Saudi, yang kedua adalah Turki yang biasanya didominasi oleh wisatawan, terakhir ada USA ada kemudian Malaysia dan Uni Emirat Arab," ujar Siti dalam acara diskusi virtual 'Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga', Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Menkes Minta Masyarakat Segera Ikut Vaksinasi Buat Cegah Gejala Berat dari Varian Omicron

Gejala Covid-19 Omicron di Indonesia

Covid-19 Omicron di Indonesia disebut memiliki gejala yang mirip sekali dengan batuk pilek biasa. Berikut perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit batuk pilek biasa:

Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Batuk kering
  • Mudah lelah
  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Sakit kepala

Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada Covid-19 varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron di Indonesia. Penderita Covid-19 Omicron di Indonesia yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini.

Gejala flu / batuk pilek biasa

Dilansir dari National Health Services United Kingdom, gejala flu biasa antara lain:

  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Batuk
  • Radang tenggorokan
  • Demam
  • Rasa tertekan pada telinga dan wajah

Perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan batuk pilek biasa

Direktur Manajemen Penyakit Menular Berbahaya Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Sylvie Briand menyebut ada gejala spesifik yang bisa membedakan Covid-19 dan batuk pilek biasa.

Gejala batuk pilek biasanya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, juga gejala di saluran pernapasan atas seperti bersin dan batuk.

Penjelasan Sylvie itu diunggah Science in 5 di akun Instagram @who.

"Untuk Covid-19 gejalanya sama sebenarnya, tapi ada tambahan gejala spesifik pada Covid-190 seperti anosmia yaitu kehilangan kemampuan membau dan ageusia atau kehilangan kemampuan merasa." 

Kendati demikian, tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala anosmia.

Dari berbagai kasus yang ada, pasien Covid-19 Omicron tidak mengeluhkan penurunan kemampuan indra penciuman. Sedangkan orang yang mengalami flu atau batuk pilek, mengalami gangguan indra penciuman.

Gangguan indra penciuman pada penderita flu biasa hanya berlangsung sementara. Sedangkan untuk penderita Covid-19 secara umum, gangguan indra penciuman berlangsung lama.

Itulah perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit flu atau batuk pilek biasa. Tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Akhir Januari, Alat Pendeteksi Awal Omicron yang Disebut SGTF Rampung Diproduksi

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU