Terbaru, Ini 4 Merek Vaksin Booster yang Bisa Digunakan Penerima Vaksin Sinovac
Peristiwa | 17 Januari 2022, 16:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan ada sejumlah vaksin yang bisa digunakan sebagai vaksin booster atau suntikan dosis ketiga bagi penerima Sinovac, yaitu Pfizer, AstraZeneca, Sinovac/Coronavac, dan Zifivax.
"Vaksin primer Sinovac/CoronaVac produksi PT Bio Farma memperoleh varian booster Sinovac (homolog) dosis penuh, AstraZeneca (heterolog) setengah dosis, Pfizer (heterolog) setengah dosis dan Zifivax (heterolog) dosis penuh," kata Penny K. Lukito dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/1/2022).
Perlu diketahui ada dua kategori pemberian vaksin booster, yaitu homolog dan heteorolog. Vaksin booster homolog artinya vaksin yang diberikan memiliki jenis yang sama dengan dua dosis yang telah diterima sebelumnya.
Sedangkan vaksin booster heterolog artinya vaksin yang diberikan merupakan jenis lain dari dosis 1 dan 2.
Baca Juga: Kemenkes Nyatakan Penerima Vaksin Booster Mendapatkan Sertifikat, Ini Cara Ceknya!
Berikut ini jenis vaksin booster yang bisa digunakan untuk penerima vaksin dosis 1 dan 2 Sinovac:
1. Sinovac/Coronavac
Vaksin Coronavac PT Bio Farma merupakan vaksin booster homolog yang diberikan kepada warga berusia 18 tahun ke atas.
Perlu diketahui vaksin CoronaVac sebenarnya juga merupakan vaksin Sinovac. Perbedaannya terletak pada kemasannya.
Vaksin CoronaVac dan Sinovac sama-sama terdiri dari tipe vaksin whole virus yang memanfaatkan virus SARS-CoV-2 nonaktif.
Vaksin jenis ini diberikan sebanyak satu dosis dan dilakukan setelah 6 bulan dari pemberian vaksin primer dosis lengkap Covid-19 untuk usia 18 tahun ke atas.
Secara khasiat, vaksin booster Coronavac memiliki titer antibodi atau tingkat antibodi dalam darah netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster pada subjek dewasa.
2. Zifivax
Vaksin Zifivax merupakan vaksin booster heterolog. Vaksin ini bisa digunakan bagi masyarakat yang sebelumnya mendapatkan vaksin Covid-19 primer jenis Sinovac dan Sinopharm.
Vaksin ini diberikan sebanyak satu dosis setelah 6 bulan dari pemberian vaksin primer dosis lengkap Covid-19 untuk usia 18 tahun ke atas.
Secara khasiat, vaksin booster Zifivax memiliki titer antibodi atau tingkat antibodi dalam darah hingga 30 kali setelah satu bulan pemberian vaksin booster pada subjek dewasa.
3. AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca sebagai booster heterolog setengah dosis dengan vaksin primer Sinovac menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (35-38 kali), baik pada interval booster 3-6 bulan (34-35 kali) maupun 6-9 bulan (35 -41 kali).
Penny memastikan kenaikan IgG pada setengah dosis booster tidak berbeda jauh dengan dosis penuh.
"Untuk booster dengan Vaksin Primer Pfizer dosis penuh menunjukkan peningkatan imunogenisitas antibodi IgG yang baik dari 3.350 menjadi 13.242," jelasnya.
4. Pfizer
Pada vaksin Pfizer sebagai booster heterolog setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac, kata Penny, menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi yang tinggi pada 6-9 bulan (31-38 kali) setelah pemberian dosis primer lengkap.
Di sisi lain, peningkatan antibodi setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap vaksin Sinovac menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (105,7 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.
“Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik,” katanya.
Sementara itu, penetapan vaksin yang digunakan program vaksin booster merujuk pada ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah disetujui oleh BPOM.
"Penggunaan jenis vaksin di lapangan, dapat menyesuaikan berdasarkan pertimbangan ketersediaan, sepanjang masuk dalam persetujuan penggunaan yang telah diterbitkan oleh BPOM," imbuhnya.
Meski sudah mendapat vaksin booster, BPOM mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
Program pemberian vaksin booster atau dosis ketiga telah dimulai pada Rabu, 12 Januari 2022 di Indonesia.
Ada lima jenis vaksin booster yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.
Kelima jenis vaksin booster itu adalah Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Baca Juga: Wagub DKI: Sebanyak 143.020 Warga Jakarta Sudah Terima Vaksin Booster
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV