> >

Anggaran Vaksinasi Booster Sudah Ada, Kemenkeu: Salah Satu Bentuk Antisipatif

Kesehatan | 13 Januari 2022, 07:23 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan anggaran untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster, sebagai salah satu program prioritas saat ini bersama bantuan sosial (bansos). (Sumber: Straits Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF), memastikan bahwa kini anggaran vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster telah tersedia.

Lebih lanjut, anggaran tesebut bakal masuk ke dalam kas dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala BKF Febrio Kacaribu pun mengatakan, selama pandemi Covid-19, anggaran untuk kesehatan memang sudah menjadi prioritas pemerintah di samping dana bantuan sosial (bansos).

"Untuk (vaksinasi Covid-19 dosis) booster itu sudah ada anggarannya di Kemenkes. Ini salah satu bentuk antisipatif yang kita selalu tahu selama pandemi," kata Febrio dalam Taklimat Media, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Penerima 2 Dosis Sinovac atau AstraZeneca? Cek Jenis Booster yang Direkomendasikan Kemenkes

Meski besaran anggarannya tak disebutkannya secara jelas, Febrio menegaskan bahwa vaksinasi booster di Indonesia akan memanfaatkan vaksin hibah dari Covid-19 Vaccines Global Access (Covax).

Dengan demikian, anggaran untuk vaksinasi booster dapat menjadi lebih hemat, sebab stok vaksin dari Covax masih ada sekitar 100 juta dosis atau setara 30 persen dari total populasi Indonesia.

Menurut Febrio, langkah yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi vaksinasi untuk kesehatan masyarakat saat ini termasuk yang tercepat di dunia.

"Saat ini kita sudah sangat early menyiapkan (vaksinasi) dari awal 2020 akhir. Pada 2021, (akselerasi) kita sangat cepat, saat ini kita nomor lima di dunia soal kecepatan melakukan vaksinasi," jelasnya.

Baca Juga: Layanan Vaksinasi Booster di Jakarta Bisa Diakses Warga KTP Non-DKI

Tak dapat dipungkiri, akselerasi vaksinasi itu memang penting dilakukan oleh semua negara di dunia, mengingat pengaruhnya terhadap pemulihan ekonomi global.

Maka dari itu, Febrio menerangkan, Indonesia sebagai presidensi KTT G20 bakal memastikan kerja sama global terkait pemulihan pandemi Covid-19 dan akses vaksin yang lebih merata.

"Khususnya (kerja sama denga) negara-negara maju sudah ada produsen vaksin, terutama Amerika Serikat dan China," ujar Febrio.

"Bagaimana supaya produksi vaksin diperbanyak dan distribusinya juga makin banyak ke negara-negara yang kurang mampu seperti Afrika. Kita akan terus dorong ini sebagai leadership," tutupnya.

Baca Juga: Kemenkes Jadwalkan Vaksin Booster untuk Usia 18 Tahun ke Atas Dimulai Awal Februari 2022

Adapun, menurut pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), masyarakat dapat mengikuti program vaksinasi booster secara gratis dengan prioritas sasarannya yaitu lansia dan kelompok rentan.

Presiden Jokowi juga mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk mengutamakan keselamatan rakyat.

Kemudian, syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi dosis ketiga ini adalah calon penerima vaksin sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari enam bulan lalu.

"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama," ujar Presiden Jokowi dalam siaran video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2022).

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU