Ada di Bursa Cawapres versi Survei, Ridwan Kamil: Jujur Saya Kaget
Politik | 11 Januari 2022, 12:37 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku kaget namanya berada satu urutan di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam hasil survei calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Mengingat, Sandiaga Uno telah memiliki pengalaman mengikuti Pilpres 2019 sebagai calon wakil presiden.
"Jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah Bang Sandi Uno yang pernah jadi cawapres waktu pilpres kemarin," ata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil kemudian mengapresiasi hal tersebut, meskipun ini hanya persepsi saat survei dilakukan.
"Tentu saya apresiasi karena ini kan datang dari pilihan masyarakat, meskipun itu hanya persepsi hari itu saja saat survei dilakukan kan,” imbuhnya.
Diketahui, survei ini dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada 6-11 Desember 2021.
Dalam survei tersebut, Kang Emil berada di urutan kedua dari 12 nama bursa cawapres dengan raihan elektabilitas 15,3 persen.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jalan Tol Cisumdawu Seksi 1 Bisa Beroperasi Akhir Januari
Sementara Sandiaga Uno yang berada di posisi pertama meraih 25 persen.
Meski pada hasil survei dirinya masuk daftar, Kang Emil mengaku tak ingin jemawa. Terlebih jika hasil survei tersebut justru membuat dia mengaburkan fokusnya dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.
Berdasarkan pengalamannya berkiprah sebagai kepala daerah, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei.
Sebagai contohnya, lanjut dia saat maju menjadi calon Wali Kota Bandung pada tahun 2013, hasil surveinya dimulai dari enam persen.
Pada akhirnya, usai pencoblosan, ia dan Oded dinyatakan menang kontestasi politik dengan meraih suara 45 persen.
Contoh lainnya saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Tingkat keterpilihan salah satu pesaingnya dalam survei hanya 12 persen. Saat pemilihan, meski kalah, pesaingnya itu bisa meraih 29 persen suara.
"Ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Tapi, kalau konteks survei, lebih relevan ketika nama-nama calon sudah resmi dipasangkan," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tanggapi Kasus Walikota Bekasi
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Antara