> >

Umrah di Tengah Ancaman Omicron, Ini yang Harus Diperhatikan Menurut Epidemiolog

Peristiwa | 10 Januari 2022, 22:36 WIB
Pakar Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman (Sumber: KompasTV )

JAKARTA, KOMPAS. TV - Epidemiolog dari Grifith University, Dicky Budiman menyatakan, meskipun kasus Omicron tengah meningkat di Indonesia, namun pemberian ijin perjalanan umrah dapat terus dibuka. Namun, pemerintah harus memastikan penguatan mitigasi penularan Covid-19.

Dicky menegaskan, pelaksanaan umrah tetap memiliki dasar yang logis dan kuat, namun aspek-aspek kesehatan juga perlu diterapkan.

"Kalau bicara keagamaan, harus jadi prioritas. Tetapi, mitigasi perlu menjadi yang ditingkatkan," papar Dicky dalam video kepada Kompas TV, Senin (10/1/2022). 

Dia menegaskan, jangan sampai Indonesia mengulang kesalahan negara tetangga, Malaysia. Dicky menyebut, di Malaysia terdeteksi sebanyak 14 persen jemaah umrah ternyata belum menerima suntikan vaksin dosis kedua.

"Jadi, status vaksinasi dua dosis menjadi penting," paparnya. 

Baca Juga: Siapkan Biaya Tambahan Kalau Mau Berangkat Umrah di Masa Pandemi! Ini Alasannya

Dia juga mengatakan, jarak antara pemberian dosis ke dua dan perjalanan umrah, seharusnya maksimal tujuh bulan.

Jika lebih dari tujuh bulan, kata Dicky, sebaiknya jemaah juga menerima vaksin penguat atau booster

"Sejak dosis kedua diberikan, bila lebih dari tujuh bulan, sebaiknya diberikan booster. Ini jadi hal yang sangat penting," tuturnya.

Dengan status vaksin yang lengkap dan tidak adanya penyakit komorbid, menurut Dicky, jemaah tetap dimungkinkan untuk melaksakan umrah.

Baca Juga: Perdana Jemaah Umrah Indonesia Berangkat ke Arab Saudi, Akan Jadi Tolok Ukur Pelaksanaan Haji 2022

"Selain itu, sambung Dicky semua jemaah harus menggunakan masker standar medis yaitu masker jenis N95," urainya. 

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan protokol kesehatan dan karantina, baik di Arab Saudi maupun di Indonesia.

"Ketika kembali ke rumah, ditindaklanjuti lapor dini ke puskesmas setempat," ungkapnya. 

Baca Juga: Perdana Diberangkatkan di Tengah Pandemi, Jemaah Umrah Indonesia Tiba di Saudi Arabia

Diberitakan sebelumnya, izin pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia kembali dibuka pada Sabtu (8/1/2022) lalu. Sebanyak 419 jemaah umrah diberangkatkan dari Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Pelepasan rombongan umrah perdana pada 2022 ini dipimpin Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.

"Perlu kami sampaikan setelah kami hold berkali-kali akhirnya bisa kita wujudkan. Karena ada puluhan ribu jamaah umrah yang tertunda. Saat ini kita lepas 419 jemaah," ujar Hilman, Sabtu.

Dia mengatakan, masih banyak jemaah yang akan diberangkatkan. Namun, pemerintah mengatur keberangkatan agar tertib dan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) menjadi lebih baik. 

"Sebetulnya masih banyak. Namun kita atur keberangkatannya. Agar ritmenya terjaga karena kita ingin calon jamaah umrah memenuhi prokes baik di Indonesia atau di Arab Saudi," katanya.

Dia menyatakan, jumlah 419 jemaah yang berangkat berdasarkan kesiapan dan menyesuaikan jadwal penerbangan, dan bukan karena adanya pembatasan dari pemerintah Arab Saudi.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU