Artis Terjerat Kasus Narkoba Berulang Kali, Begini Analisis Psikolog Forensik Kassandra Putranto
Peristiwa | 8 Januari 2022, 18:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Penangkapan artis Naufal Samudra karena dugaan kasus narkoba menambah deretan panjang public figure di Indonesia yang terjerat narkoba berulang kali. Psikolog forensik Kassandra Putranto merespons fenomena itu dengan memaparkan persoalan adiksi.
“Orang dengan masalah adiksi berarti ada masalah gangguan fungsi psikologis yang membuat mereka kecanduan,” ujarnya, Sabtu (8/1/2022).
Ia mencontohkan, orang dengan masalah adiksi seperti orang yang sudah mengetahui ketika menginjak kulit pisang, maka akan jatuh. Namun, orang itu tetap menginjak kulit pisang.
Baca Juga: Penjelasan Polisi, Naufal Negatif Narkoba Tetap Diamankan Sebagai Saksi
Menurut Kassandra, orang dengan persoalan adiksi harus ditangani dengan terapi dan rehabilitasi. Terapi untuk mencegah kekambuhan meliputi psikologis, biologis, dan sosial.
Artinya, jika kekambuhan itu tinggi, maka harus ada pencegahan kekambuhan, manajemen kekambuhan untuk mengurangi kekambuhan.
Kendati demikian, ia tidak menampik polisi juga harus berhati-hati sebab ketika orang dengan masalah adiksi juga terlibat dalam peredaran gelap narkoba, maka harus ada sanksi hukumnya.
“Sebenarnya persoalan adiksi terhadap narkoba tidak hanya terjadi di kalangan artis, tetapi karena mereka public figure maka lebih cepat tereskpose,” ucapnya.
Kassandra berpendapat penelitian membuktikan sosialisasi penting untuk mitigasi kasus narkoba. Mitigasi harus didukung banyak orang, keluarga pun harus berulang kali memberikan sosialisasi dan tidak cukup sekali.
Demikian pula dengan lingkungan masyarakat harus memiliki kesadaran tinggi terkait narkoba. Misal, jika di lingkungan ada transaksi narkoba, maka warga harus melaporkan.
Baca Juga: BNN dan Kemenkumham Bersinaergi Memutus Jaringan Narkoba Di Lapas
“Yang perlu diperhatikan sekarang adalah transaksi melalui online dan pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat dalam pemberantasan narkoba,” tuturnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV