> >

Gerindra Tuntut Edy Rahmayadi Minta Maaf ke Pelatih Biliar Sumut yang Telah Dijewer di Depan Umum

Politik | 29 Desember 2021, 12:16 WIB
Potongan gambar video Gubernur Edy Rahmayadi menjewer pelatih biliar (Sumber: Tangkapan layar)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk meminta maaf kepada pelatih biliar Sumatera Utara pada PON Papua Khairuddin Aritonang alias Coki. 

Hal ini menanggapi peristiwa Edy yang telah menjewer telinga dan mengusir Coki di ruang publik beberapa waktu lalu. 

"Saran saya beliau minta maaf saja, agar tidak ada yang merasa disakiti dan dipermalukan," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: Dijewer Gubernur Edy, Pelatih Biliar: Baru Kali Ini Ada Pemimpin Marah karena Orang Tak Tepuk Tangan

Menurut dia, mungkin maksud dan tujuan dari ketegasan yang diterapkan oleh mantan Pangkostrad itu baik, tapi alangkah baiknya itu tak dilakukan di ruang publik, yang mana setiap orang bisa melihatnya. 

"Kalau di ruang internal dan tertutup boleh saja kita pemimpin bersikap keras kepada anak buah dalam konteks edukasi dan melatih disiplin. Tetapi itu kan di ruang terbuka, dan juga si pelatih biliar juga bukan anak buah langsung, jadi enggak bisa diperlakukan demikian," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Coki berencana melaporkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi ke polisi pada hari ini, Rabu (29/12/2021).

Coki akan membuat laporan ke Polda Sumut karena Edy menjewer dirinya saat tidak ikut tepuk tangan pada kegiatan pembagian bonus pada atlet Sumatera Utara, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12).

Laporan yang dibuat terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan.

"Saya akan membuat laporan ke Polda Sumut besok siang. Karena dia (Gubernur Sumut) sudah buat perbuatan tidak menyenangkan dengan cara menjewer dan memarahi saya di depan umum," katanya saat dijumpai di Cadika, Selasa (28/12).

Baca Juga: Detik-Detik Gubernur Edy Jewer dan Usir Pelatih Biliar PON, Begini Klarifikasinya!

Sebelum melapor dan setelah peristiwa itu, Coki telah berkonsultasi dengan adik-adiknya yang merupakan alumni Fakultas Hukum terkait masalah ini.

"Jadi kita sudah diskusi dengan adik-adik alumni Hukum. Makanya sudah kita niatkan besok buat laporan ke Polda," ujarnya.

"Saya tidak bawa nama Pengprov Biliar. Saya bawa nama pribadi," kata Coki.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU