> >

Dicopot Menag, Eks Dirjen Bimas Katolik: Baru 1 Tahun Jabat, Kinerja Saya Belum Maksimal

Peristiwa | 24 Desember 2021, 21:35 WIB
Yohanes Bayu Samudro mengaku legawa terkait pencopotannya sebagai Dirjen Bimas Katolik di Kemenag. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Yohanes Bayu Samudro tidak mempermasalahkan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang memberhentikan dirinya sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik di Kementerian Agama (Kemenag).

Bayu mengaku ikhlas atau legawa atas pemberhentian dirinya dari jabatan tersebut. 

Ia pun merasa kinerjanya belum terlalu maksimal, lantaran jabatan sebagai Dirjen Bimas Katolik baru diembannya selama 1 tahun 4 bulan.

Terlebih, menurut penjelasannya, dalam kurun waktu tersebut sudah banyak program-program yang direncanakan untuk 2022 mendatang. 

"Karena 2022 ini oleh kemenag menjadi leading sektor untuk tahun toleransi yang diterapkan oleh Presiden Jokowi," kata Bayu dalam program Kompas Petang Kompas TV, Jumat (24/12/2021). 

"Dalam konteksnya, kami memiliki banyak perencanaan, yang dengan diberhentikannya saya, tentu saja tidak bisa saya maksimal memimpin program itu untuk Bimas Katolik," jelasnya.

Saat menjabat menjadi Dirjen Bimas Katolik, Bayu mengaku ingin menghadirkan negara dalam kehidupan umat beragama di seluruh Indonesia, termasuk untuk umat Katolik.

Adapun salah satu prioritasnya adalah mendampingi umat Katolik dalam membangun rumah ibadatnya.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Berhentikan Dirjen Bimas Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha

"Seperti kita ketahui mereka memiliki kendala-kendala (membangun rumah ibadah) seperti dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya," ujarnya. 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU