Sentil Pengelola BUMDes, Jokowi: Jangan Cuma Buat Plang, Tapi Kualitas Kegiatan Tidak Jelas
Peristiwa | 20 Desember 2021, 14:58 WIBPada 2014, jumlah BUMDes hanya ada sekitar 8.100 unit. Sementara, pada 2021 bertambah menjadi 57.200 BUMDes.
"Dan yang sangat drastis adalah kenaikan dari BUM Desa naik 600 persen, tepatnya 606 persen. Dari 2014 hanya 8.100 melompat menjadi 52.700 BUM Desa," kata Jokowi.
Namun, Presiden menegaskan untuk tidak terpaku pada jumlah melainkan pada aktifitas dan kualitas kegiatan yang berdampak manfaatnya bagi masyarakat.
"Tapi kita jangan terpaku kepada jumlahnya. Aktifitas dan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya harus betul-betul. Di lapangan itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, oleh rakyat kita," ujarnya menegaskan.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan BUMDes yaitu melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada usaha yang belum ada namun dibutuhkan masyarakat.
Hal ini dilakukan, kata Jokowi agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi di desa tidak perlu pergi ke luar kecamatan.
Salah satu caranya dengan mengonsolidasikan kegiatan masyarakat untuk mendapat pasokan pupuk.
"Beli pupuk tidak usah sendiri-sendiri bisa dikonsolidasi oleh BUMDes. Atau bisa juga bekerja sama dengan perusahaan perkebunan untuk mengambil kegiatan misalnya transportasinya," jelasnya.
"Tentu saja BUM Desa-nya (bisa) dapet keuntungan dari kegiatan itu," imbuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta Jokowi meminta keduanya dapat menggandeng BUMDes dalam kegiatan bisnis.
"Saya nanti akan pesan kepada usaha-usaha swasta maupun BUMN baik pertambangan maupun perkebunan dan lain-lain yang di desa-desa, untuk mengikutkan BUM Desa dan BUM Desa bersama dalam kegiatan-kegiatan mereka," ujar Presiden.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan BUMN dan Swasta Libatkan BUM Desa: Rakyat Jangan Hanya Dijadikan Penonton
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV