Jokowi: Sejak 2015 Penyaluran Dana Desa Rp400,1 Triliun, Kok Pada Diem, Kaget?
Berita utama | 20 Desember 2021, 12:01 WIB“Tapi jangan kita terpaku kepada jumlahnya. kualitas aktivitas kualitas kegiatan yang ada di dalamnya harus betul-betul, di lapangan itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat oleh rakyat kita. Jangan banyak dapat sertifikat badan hukum kemudian buat plang.”
Dalam pernyataan, Jokowi berharap BUM desa betul-betul bisa memberikan manfaat ekonomi masyarakat.
“Harus mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang bermanfaat. Jangan sampai justru mematikan usaha yang telah ada, misalnya ini di desa udah ada toko kecil-kecil 5-10, Bumdesa malah buat toko yang gede, yang 10 mati yang ini hidup baik, ini yang nggak bener,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Buka Muktamar NU ke-34 di Lampung
“Bukan itu, saudara-saudara semuanya harus bisa memacu men-trigger agar yang 10 ini bisa menjadi 20 atau yang 10 itu tadi dari kecil menjadi menengah atau menjadi besar tugas-tugas itu yang kita inginkan bukan mematikan yang sudah ada,” tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi mendorong BUM desa berorientasi pada pembentukan usaha baru yang belum ada tapi dibutuhkan oleh masyarakat. Bagaimana mentriger, memacu agar ada usaha-usaha baru di masyarakat yang belum ada tapi dibutuhkan.
“Sehingga masyarakat tidak harus ke Kota Kecamatan, masyarakat di desa tidak harus kota Kabupaten cukup di desa itu sudah terpenuhi,” ujarnya.
Presiden Jokowi lebih lanjut juga berharap agar BUM desa bisa bisa mengkonsolidasikan usaha rakyat untuk memudahkan pasokan.
Misalnya, pembeliaan pupuk atau bekerja sama dengan pihak perkerbunan dengan mengambil peran di kegiatan transportasinya.
“Saya nanti akan pesan kepada usaha swasta maupun BUMN baik perkebunan pertambangan dan lain-lain yang ada di daerah yang ada di desa untuk mengikutkan Bumdesa dalam kegiatan-kegiatan mereka, jangan yang di desa hanya hanya jadi penonton, lalu lalang truk, lalu lalang,” ucapnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV