Wapres Maruf: Kita Yakin, Insya Allah, Bisa Jadi Produsen Makanan Halal Terbesar Dunia
Update | 16 Desember 2021, 13:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma’ruf Amin begitu yakin akan produksi makanan halal di Indonesia. Apalagi. kuliner Indonesia yang beragam dan kaya rempah merupakan salah satu komoditi unggulan yang dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.
Dengan potensi tersebut, kata Wapres, khususnya industri produk halal, dapat dikembangkan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2024.
Hal itu diungkapkan Wapres Maruf Amin ketika memberikan pidato kunci dalam acara “Halal Dining Asean Forum 2021” secara daring dari Jakarta, Rabu, (15/12/2021).
Potensi kekayaan kuliner yang bervariasi dengan kandungan rempah khas Indonesia membuat Wakil Presiden optimisis Indonesia dapat mencapai visi produsen industri halal terbesar di dunia pada tahun 2024.
“Kita yakin, insyaAllah, kita bisa menjadi produsen makanan halal terbesar. Apalagi didukung dengan kekayaan aneka bumbu rempah eksotis,” papar Ma’ruf Amin sebagaiman dikutip KOMPAS.TV di situs resminya wapresri.go.id.
Beliau pun menilai, Ppengembangan ekosistem industri produk halal yang kokoh dan berkelanjutan membutuhkan penguatan branding, literasi, SDM, riset dan inovasi, infrastruktur teknologi maupun regulasi.
“Seluruhnya harus disinergikan untuk menciptakan suatu rantai pasok halal, mulai dari bahan baku hingga produk halal sampai ke konsumen,” papar Wapres.
Baca Juga: Kenapa Produk Halal Lagi Digemari Masyarakat? Ini Alasannya
Peluang Geliat UMKM Halal ala Wapres
Pada acara yang digelar bersamaan dengan peluncuran The Mastercard-Crescent Rating Halal Food Lifestyle Indonesia 2021 Report tersebut, Wapres berharap diskusi yang diikuti para ahli di bidangnya ini dapat semakin memperdalam informasi untuk dapat mengoptimalkan pengembangan industri makanan halal di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Lebih jauh Wapres menekankan bahwa fenomena yang terjadi di tengah masyarakat juga perlu diperhatikan, salah satunya karena pandemi Covid-19.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV