> >

Banyak Kasus Kekerasan Seksual, Pemerintah Berharap Masyarakat Ikut Awasi Anak di Sekolah Agama

Sosial | 13 Desember 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi siswi korban kekerasan seksual di sekolah keagamaan. (Sumber: Kompas.com)

Baca Juga: 6 Fakta Dugaan Pencabulan terhadap Santriwati di Tasikmalaya oleh Gurunya

Menurut Indra, kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah tantangan bagi kemajuan bangsa serta dapat berdampak pada kurangnya kontribusi perempuan dalam pembangunan.

Di sisi lain, Indra mengajak organisasi keagamaan untuk ikut memajukan perempuan melalui pemberdayaan dalam bidang ekonomi maupun peningkatan kapasitas perempuan. 

“Kita tahu kewirausahaan perempuan hampir sebagian besar adalah usaha mikro dan kecil. Tentu ini perlu menjadi perhatian kita bersama tidak hanya soal permodalan, akses tetapi juga pemasaran. Terutama karena masa pandemi, perempuan termasuk kelompok paling terdampak,” jelas Indra.

Indra menuturkan perlunya kolaborasi bersama baik pemerintah maupun juga berbagai organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan untuk bersama-sama mendukung upaya-upaya pemberdayaan perempuan.

“Kami yakin sebagai organisasi keagamaan WANDANI sudah banyak bergerak pada upaya pemberdayaan perempuan termasuk terkait pengasuhan dan peningkatan ketahanan keluarga," ucap Indra.

"Kami berharap lebih banyak sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar isu-isu permasalahan perempuan dan anak bisa kita tangani bersama, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” lanjutnya.

Baca Juga: Aktivis Hak Anak: Kebiri Itu Mengobati, Beri Hukuman Mati Saja untuk Predator Seksual

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : kemenpppa.go.id


TERBARU